Presiden Prabowo Subianto menyoroti khusus masalah tata kelola lingkungan, termasuk perizinan usaha di kawasan bantaran sungai.
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi usai mendampingi Prabowo saat meninjau lokasi yang terdampak bencana banjir dan longsor di sejumlah titik di Sumatera Barat (Sumbar).
“Memang kemudian berkenaan dengan bencana ini banyak juga yang harus menjadi pekerjaan rumah kita, berkaitan dengan masalah lingkungan, penertiban kawasan-kawasan hutan, izin-izin pertambangan. Izin-izin pembukaan usaha-usaha di bantaran-bantaran sungai juga itu menjadi perhatian dari Bapak Presiden,” ujar Prasetyo kepada wartawan di Bandara Internasional Minangkabau, Kamis (18/12).
Prasetyo menyebut, perbaikan pasca bencana tidak hanya difokuskan pada pembangunan fisik, tapi juga evaluasi mengenai tata kelola perizinan khususnya soal lingkungan. Ia mengatakan, arahan Prabowo itu sudah disampaikan ke kepala-kepala daerah terkait.
“Tadi disampaikan kepada jajaran terkait baik Gubernur, Wakil Gubernur dan para Bupati,” ujarnya.
Selain menyoroti masalah perizinan lingkungan, dalam kunjungan ini Prabowo juga meninjau sejumlah titik krusial, mulai dari wilayah Kabupaten Agam, hingga melihat progres perbaikan jalan nasional di Lembah Anai.
“Proses pengerjaannya sedang kita kebut karena bagaimanapun dalam rangka pemulihan maka akses tersambungnya jalan yang tadinya terputus itu menjadi sebuah keharusan yang harus dipercepat,” tuturnya.
Ia berkomitmen bahwa perbaikan terus dilakukan secara bertahap dengan cepat.
“Secepat-cepatnya ya, karena masing-masing kan memang kondisinya berbeda-beda ya, ada yang masalahnya jalan, ada yang masalahnya jembatan dan seterusnya. Jadi kita bekerja secepat-cepatnya,” tutup dia.




