TABLOIDBINTANG.COM - Denada tampil semakin prima di usia yang tak lagi muda. Di balik penampilannya yang enerjik, terdapat perubahan besar dalam gaya hidup yang telah ia jalani secara konsisten sejak 2020.
Transformasi tersebut dilakukan Denada seiring keputusannya menekuni profesi baru sebagai instruktur Zumba profesional. Ia menyadari bahwa olahraga dengan intensitas tinggi membutuhkan kondisi fisik yang optimal, terlebih ketika usia sudah memasuki kepala empat.
Agar tidak salah langkah, Denada memilih menjalani program kebugaran secara terarah dengan pendampingan tenaga profesional. Ia menggandeng dokter gizi khusus olahraga serta pelatih kebugaran pribadi demi memastikan kondisi tubuhnya tetap aman dan sehat.
"Makanya aku minta bantuan waktu itu dari seorang dokter gizi, dokter Emilia Achmadi namanya. Beliau adalah seorang dokter gizi yang fokusnya adalah sport nutritionist. Lalu aku juga punya seorang pelatih kebugaran pribadi namanya Coach Lutfi, partner aku juga di raga. Jadi beliau-beliau inilah berdua yang sinergi," ungkap Denada.
Bagi Denada, tujuan utama menjalani program tersebut bukan sekadar mengejar tubuh ideal. Ia menegaskan bahwa fokus terbesarnya adalah menjaga stamina dan meminimalkan risiko cedera saat memimpin kelas Zumba yang menuntut fisik ekstra.
"Fokusnya, tujuannya pada saat itu cuma satu. Aku kepengen bisa mempunyai stamina yang bagus dan juga aman pada saat aku sedang melakukan profesiku sebagai seorang instruktur Zumba. Gitu. Karena kita tahu yang namanya olahraga yang intensitasnya cukup tinggi, itu ada risiko-risikonya, apalagi untuk orang yang sudah usianya di kepala 4 ke atas," jelasnya.
Sebagai seorang seniman dengan jadwal kerja yang tidak menentu, Denada juga menghadapi tantangan tersendiri dalam menjaga pola hidup sehat. Aktivitas hingga larut malam dan waktu istirahat yang minim membuat pengaturan nutrisi dan latihan harus benar-benar disesuaikan.
"Kebetulan karena pekerjaan aku ini bukan pekerjaan nine-to-five, atau pekerjaan kantoran... Pekerjaannya kadang begadang, apa segala macam, bisa kurang tidur berhari-hari. Maka itulah terbantunya aku dengan kehadiran pelatih olahraga dan juga kehadiran dokter gizi. Beliau-beliau ini itu yang nge-just, dia nge-just dalam satu minggu itu apa saja kegiatanku? Berapa banyak aku bisa punya waktu istirahat?" tutur Denada.
Hasil dari komitmen jangka panjang tersebut kini benar-benar ia rasakan. Tak hanya mendapatkan bentuk tubuh yang lebih ideal, Denada juga memiliki ketahanan fisik yang kuat untuk memimpin kelas Zumba dengan durasi panjang.
"Benefit yang paling aku rasa, yang memang tujuan utamanya adalah aku harus bisa membiasakan dan mempersiapkan diriku, otot-ototku, otot jantung, otot paru-paru, untuk mampu mengajar kelas Zumba dengan intensitas interval dalam waktu 60, 90 menit, sampai 120 menit," tutup Denada.


