FAJAR, MAKASSAR — Kemantapan jalan provinsi di kawasan Luwu Raya masih rendah. Selain jalan rusak, daerah terisolir atau belum saling terhubung masih menjamur.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) berencana memasukkan ruas jalan rusak di Luwu Raya ke dalam satu paket pengerjaan jalan mulai tahun 2026. Salah satu contohnya adalah ruas Ussu-Nuha di Luwu Timur.
Dalam paket tersebut akan mengakomodasi beberapa kabupaten/kota, mulai dari Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Palopo, Toraja dan Toraja Utara, Maros, Bantaeng, hingga Bulukumba.
Sebagaimana diketahui, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman telah meluncurkan Multi Years Project (MYP) tahun ini senilai Rp3,7 triliun. Sebesar Rp2,5 triliun di antaranya teralokasi untuk infrastruktur jalan.
Namun, dari lima paket yang dipetakan, belum ada yang mengakomodasi kawasan Luwu Raya. Sementara kelima paket yang ada sudah berkontrak dan mulai dikerjakan tahun ini. Oleh karena itu, pemprov membuat satu paket tambahan, yakni paket VI dan menggabungkan beberapa daerah sekaligus.
Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menyebut bahwa daerah-daerah tersebut diakomodasi mulai tahun depan. Pengerjaannya juga dapat dimulai pada awal tahun angggaran. Dengan tambahan paket VI, maka pemprov secara total akan menangani hingga 1.000 km jalan provinsi.
“Kemarin ada lelang 5 paket, sisanya Rp100 miliar dikasih masuk di paket ke VI. Ada yang terakhir, tinggal satu terakhir belum di bulan Februari untuk jalan. Lima yang lainnya sudah,” ujar Andi Sudirman.
Andi Sudirman menjelaskan, pelaksanaan proyek MYC ini diharapkan mampu meningkatkan kemantapan jalan provinsi, khususnya pada ruas-ruas dengan Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) tinggi, kawasan pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Pada kesempatan tersebut, Andi Sudirman juga mengajak seluruh pihak, khususnya pemerintah kabupaten/kota, untuk bersama-sama mendukung kelancaran pelaksanaan proyek ini. Ia turut menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada DPRD Provinsi Sulawesi Selatan serta seluruh pemangku kepentingan yang telah berperan dalam terwujudnya paket pekerjaan MYC tersebut.
Ia berharap agar seluruh rangkaian pekerjaan dapat berjalan lancar dan selesai tepat waktu, sehingga manfaatnya dapat segera dirasakan oleh masyarakat luas dalam bentuk konektivitas wilayah yang lebih baik dan peningkatan kesejahteraan ekonomi.
“Kami berharap ini berjalan dengan lancar, tepat waktu dan dirasakan langsung manfaat nyata oleh masyarakat,” pungkas Andi Sudirman.
Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sulsel Andi Ihsan menyampaikan bahwa saat ini paket VI tengah berproses di Biro Pengadaan Barang dan Jasa untuk persiapan lelang. Pengerjannya juga akan menganut skema penganggaran multi yearas contract,
“Multiyears juga, Tapi karena masih berproses kemungkinan Februari insyaallah kalau tidak ada halangan bisa berkontrak juga,” sebut Ihsan. (uca)




