SEBANYAK 18 alat pemanen air hujan GAMA-Rain Filter (GRF) diberikan pada warga Desa Girimulyo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan penambahan tersebut, total fasilitas GRF yang terpasang kini mencapai 25 titik dan diharapkan mampu menyediakan akses air bersih bagi 1.223 warga dari 81 keluarga dan 21 komunitas, terutama saat musim kemarau.
Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, Then Suyanti, mengapresiasi sinergi multipihak tersebut. Menurutnya, penyediaan air bersih harus berjalan seiring dengan penguatan perilaku hidup bersih dan sehat.
“Kolaborasi lintas sektor seperti ini sangat penting untuk mempercepat pencapaian kesehatan masyarakat dan lingkungan yang berkelanjutan, khususnya di wilayah dengan tantangan geografis seperti Girimulyo,” ujarnya.
Menurutnya, wilayah Girimulyo yang didominasi perbukitan karst selama ini menghadapi keterbatasan sumber air permukaan. Saat musim kemarau, sumur warga kerap mengering sehingga masyarakat harus bergantung pada distribusi air bersih dari pemerintah atau membeli air secara mandiri.
Adapun, Program RAIN Harmony 2.0 merupakan kolaborasi lintas sektor antara Kao Life-in-Harmony Foundation (LIHF), PT Kao Indonesia, PT Gama Inovasi Berdikari (GIB), serta pemerintah pusat dan daerah. Selain penyediaan infrastruktur air bersih, program ini juga dibarengi dengan edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) berbasis lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
President Kao Life-in-Harmony Foundation, Yumi Takeuchi, menyatakan bahwa penambahan fasilitas GRF merupakan bentuk penguatan komitmen jangka panjang terhadap penyediaan akses air bersih berkelanjutan.
“Dengan total 25 fasilitas GRF, kami berharap manfaatnya dapat dirasakan lebih luas dan menjadikan Girimulyo sebagai percontohan desa pemanen air hujan di masa mendatang,” katanya.
Selain peresmian fasilitas, Kao Indonesia bersama Puskesmas Panggang II juga menggelar kegiatan edukasi kesehatan, mulai dari sosialisasi lima pilar STBM hingga praktik cuci tangan pakai sabun. Warga juga menerima bantuan produk kebutuhan sanitasi untuk mendukung penerapan PHBS dalam kehidupan sehari-hari.
Direktur PT Kao Indonesia, Wisik Restu, menyampaikan bahwa program ini sejalan dengan strategi Environmental, Social, and Governance (ESG) perusahaan melalui konsep Kirei Lifestyle Innovation.
“Kami berharap masyarakat dapat menjaga fasilitas yang telah diberikan serta menerapkan PHBS secara berkelanjutan,” ujarnya.
Teknologi GAMA-Rain Filter sendiri merupakan inovasi pengolahan air hujan yang dikembangkan oleh PT Gama Inovasi Berdikari. Teknologi ini dirancang agar mudah dioperasikan dan dirawat oleh masyarakat serta mampu menghasilkan air yang aman untuk kebutuhan sanitasi di daerah dengan keterbatasan air.
Direktur PT GIB, Ridha Nurul Azizah, menjelaskan bahwa pengembangan teknologi GRF di 18 titik tambahan bertujuan memperkuat pemanfaatan air hujan sebagai sumber air alternatif.
“Kami ingin memastikan masyarakat dapat mengakses air bersih dengan mudah sekaligus memahami pentingnya kebersihan dan sanitasi,” katanya.
Pemerintah Desa Girimulyo menyambut baik keberlanjutan program tersebut. Lurah Girimulyo, Sunu Raharjo, menilai program sebelumnya telah memberikan dampak positif, terutama dalam mengurangi ketergantungan warga pada pembelian air saat kemarau.
“Dengan berlanjutnya program ini, kami berharap manfaatnya semakin mengakar dan menjangkau lebih banyak warga,” ujarnya. (Z-10)





