- Menteri Haji dan Umrah membuka seleksi PPIH pusat 1447 H/2026 M di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.
- Seleksi PPIH 2026 mencatat rekor peserta terbanyak sepanjang sejarah dengan 11.349 pendaftar.
- Proses seleksi harus objektif dan transparan guna menjaga integritas penyelenggaraan haji akuntabel.
Suara.com - Menteri Haji dan Umrah Mochammad Irfan Yusuf resmi membuka seleksi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) tingkat pusat untuk musim haji 1447 Hijriah/2026 Masehi. Pembukaan seleksi digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.
Seleksi PPIH tahun ini mencatatkan rekor baru dengan jumlah pendaftar terbanyak sepanjang sejarah rekrutmen petugas haji Indonesia. Pemerintah menilai tingginya animo tersebut mencerminkan meningkatnya kepercayaan publik terhadap penyelenggaraan ibadah haji nasional.
“Tadi disampaikan (jumlah peserta seleksi PPIH untuk 2026) peserta terbanyak. Artinya, kepercayaan umat semakin besar kepada kita. Tapi lebih tidak mudah lagi menjaganya,” kata Irfan di Jakarta, Kamis (18/12/2025).
Irfan menegaskan proses seleksi PPIH akan dijalankan secara objektif, transparan, dan bebas dari praktik tidak profesional. Ia menekankan pentingnya menjaga integritas dalam setiap tahapan seleksi demi mewujudkan penyelenggaraan haji yang bersih dan akuntabel.
Ia juga mengingatkan para calon petugas agar menjadikan proses seleksi sebagai bagian dari pengabdian dan ibadah.
“Karenanya, kepada para wali yang nantinya terpilih bertugas, tolong para wali jaga dengan sebaik-baiknya,” kata Irfan.
Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Penyelenggaraan Haji dan Umrah sekaligus Ketua Panitia Seleksi PPIH, Puji Raharjo, mengungkapkan jumlah pendaftar seleksi PPIH 2026 mencapai 11.349 orang. Angka tersebut menjadi yang tertinggi sepanjang pelaksanaan rekrutmen PPIH.
“Pendaftar melalui aplikasi sebanyak 11.349 orang, seingat saya ini terbanyak. Rekor,” kata Puji.
Ia merinci bahwa dari jumlah tersebut, 5.201 peserta dinyatakan lolos verifikasi administrasi dan berhak mengikuti ujian Computer Assisted Test (CAT) serta sesi wawancara. Tingginya minat ini mencerminkan antusiasme masyarakat terhadap peran penting petugas haji dalam memberikan pelayanan kepada jemaah.
Baca Juga: 7 Fakta Kunci Pemeriksaan Gus Yaqut di KPK, Dicecar 9 Jam soal Kuota Haji
Adapun peserta yang lolos verifikasi berasal dari berbagai latar belakang, termasuk ASN, non-ASN, serta profesional yang memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Kementerian Haji dan Umrah.
Para peserta bersaing mengisi beragam formasi layanan yang dibutuhkan selama pelaksanaan ibadah haji 2026 di Arab Saudi, mulai dari layanan kloter hingga layanan teknis seperti akomodasi, konsumsi, dan transportasi.




