jpnn.com, JAKARTA - Jasa Raharja memaparkan strategi percepatan jaminan dan penguatan keselamatan transportasi dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral Kesiapan Libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru 2025–2026) yang digelar di Gedung STIK-PTIK Polri, Jakarta.
Rakor yang mengusung tema "Mewujudkan Paradigma Baru Pelayanan Perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dalam Semangat Transformasi Polri" ini dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
BACA JUGA: Sidang KKEP Pecat 2 Anggota Polri Terkait Pengeroyokan Matel di Kalibata
Kegiatan tersebut turut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Perhubungan Dudi Purwaghandi, perwakilan TNI, kementerian/lembaga terkait, serta seluruh jajaran Polda se-Indonesia.
Forum lintas sektoral ini bertujuan memastikan kesiapan pengamanan, pelayanan publik, serta keselamatan transportasi seiring meningkatnya mobilitas masyarakat pada periode Nataru 2025–2026.
BACA JUGA: Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
Plt. Direktur Utama Jasa Raharja, Dewi Aryani Suzana, menegaskan bahwa kesiapan layanan difokuskan pada kecepatan penanganan korban kecelakaan dan penguatan sinergi lintas sektor.
"Melalui interoperabilitas sistem dengan Polri, Dukcapil, BPJS Kesehatan, rumah sakit, dan perbankan, kami memastikan layanan asuransi kecelakaan Jasa Raharja dapat diberikan secara cepat, tepat, dan tanpa hambatan administratif. Rata-rata penyelesaian santunan korban meninggal dunia kini mencapai 1 hari 4 jam," ujar Dewi, Kamis (18/12).
BACA JUGA: Jasa Raharja & Ditlantas Polda Sumbar Salurkan Bantuan ke Korban Banjir di Lubuk Minturun
Dia menambahkan Jasa Raharja menyiagakan lebih dari 2.000 personel secara nasional, termasuk tim reaksi cepat, serta memperkuat monitoring data kecelakaan lalu lintas secara real time melalui integrasi dengan sistem IRSMS Polri dan sistem JR-Care di seluruh rumah sakit yang telah bekerja sama.
"Langkah ini memastikan korban kecelakaan lalu lintas memperoleh penanganan medis dan hak santunan sejak awal kejadian. Ini merupakan wujud kehadiran negara dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat," jelasnya.
Selain percepatan jaminan, Jasa Raharja juga memperkuat upaya pencegahan kecelakaan melalui intensifikasi Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ), kampanye keselamatan berkendara, edukasi pertolongan pertama gawat darurat, pelaksanaan ramp check, serta pemasangan rambu imbauan keselamatan di ribuan titik rawan kecelakaan.
Selama pelaksanaan Operasi Lilin 2025, petugas Jasa Raharja akan aktif berkoordinasi di pos pelayanan terpadu dan berbagai lokasi strategis.
Sementara itu, Wakapolri Komjen Pol. Dedi Prasetyo menyampaikan bahwa pengamanan Nataru 2025–2026 akan difokuskan pada pengelolaan arus lalu lintas serta antisipasi potensi gangguan akibat lonjakan mobilitas masyarakat.
Polri bersama seluruh pemangku kepentingan telah menyiapkan berbagai skema rekayasa lalu lintas, seperti ganjil-genap, contra flow, dan one way, yang akan diterapkan secara situasional di jalan tol, jalur non-tol, kawasan wisata, pelabuhan penyeberangan, serta titik rawan kepadatan lainnya.
Dia juga menekankan perhatian khusus terhadap potensi bencana alam akibat meningkatnya curah hujan di sejumlah wilayah.
Polri mengimbau seluruh pihak untuk memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah serta menyiapkan sarana, prasarana, personel, dan peralatan guna menghadapi situasi kontingensi. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Relaksasi Pajak Kendaraan Bermotor Didukung Penuh oleh Direksi Jasa Raharja
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan


