jpnn.com, PEKANBARU - Polda Riau bersiap melaksanakan Operasi Lilin Lancang Kuning 2025 dalam rangka pengamanan perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Pada operasi tahun ini, Polda Riau mengerahkan 1.160 personel guna memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat selama momentum akhir tahun.
BACA JUGA: Lilin Nusantara Sebut Narasi Perpol Lawan Putusan MK Tendensius dan Tak Berdasar
Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan menyampaikan bahwa Operasi Lilin Lancang Kuning 2025 merupakan wujud nyata kehadiran negara dalam menjamin rasa aman di tengah masyarakat.
Dalam pelaksanaannya, Polda Riau akan mengamankan 1.767 objek pengamanan yang tersebar di seluruh wilayah hukum Polda Riau.
BACA JUGA: Antisipasi Menjelang Nataru, Jasa Raharja-Polri Cek Kesiapan Operasi Lilin di Jalur Puncak
“Pengamanan dilakukan dengan mendirikan 1 Pos Pengamanan, 16 Pos Pelayanan, dan 6 Pos Terpadu di jalur transportasi, pusat keramaian, serta tempat ibadah. Sebanyak 1.160 personelditerjunkan untuk mendukung operasi ini,” ujar Herry Heryawan Kamis (18/12).
Operasi Lilin Lancang Kuning 2025 akan berlangsung selama 14 hari, terhitung mulai 19 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.
BACA JUGA: Lilin Nusantara Apresiasi Langkah Kapolri Usut Penyebab Banjir Sumatra, Begini Alasannya
Operasi tersebut dilaksanakan secara terpadu dengan melibatkan unsur TNI, kementerian/lembaga terkait, serta pemerintah daerah.
Kapolda Riau menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi lintas sektor, terutama di tengah kondisi cuaca ekstrem dan potensi bencana.
Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Provinsi Riau termasuk wilayah yang rawan terdampak cuaca ekstrem selama periode Natal dan Tahun Baru.
“Beberapa daerah seperti Indragiri Hilir dan Rokan Hilir perlu mendapat perhatian khusus. Jika debit air Sungai Kampar meningkat, maka Kota Pekanbaru juga berpotensi terdampak banjir,” jelasnya.
Meski upaya modifikasi cuaca akan dilakukan, Kapolda menegaskan bahwa langkah mitigasi tetap harus diutamakan.
Dia juga mengajak seluruh pihak untuk memperkuat pendekatan ekologis sebagai bagian dari upaya pencegahan bencana.
“Ini momentum untuk berkolaborasi dan bergandengan tangan melakukan terobosan, termasuk menjaga alam melalui penanaman pohon secara masif. Jika kita menjaga alam, maka alam akan menjaga kita,” ungkapnya.
Selain aspek kebencanaan, Kapolda Riau juga menekankan kesiapan fasilitas pendukung seperti sosialisasi kepada masyarakat, penyediaan kantong parkir, hingga layanan kesehatan di titik-titik strategis.
“Koordinasi dan kolaborasi adalah kunci. Jangan saling menunggu. Keselamatan jiwa masyarakat harus menjadi prioritas utama dalam setiap pengambilan keputusan di lapangan,” tegasnya.
Tak hanya itu, Irjen Herry Heryawan juga meminta seluruh jajaran polres meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi tindak pidana, seperti pencurian, peredaran narkoba, serta ancaman terorisme.
Dia menginstruksikan agar dilakukan pemetaan daerah rawan dan penguatan langkah pencegahan secara optimal.
“Keberhasilan pengamanan ini adalah keberhasilan pemerintah secara keseluruhan, di mana TNI, Polri, Kejaksaan, dan seluruh elemen masyarakat bersatu mendukung Pemerintah Provinsi Riau,” tutur Kapolda. (mcr36/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Puluhan Rumah di Siak Riau Terendam Banjir, Polisi Langsung Turun Tangan Evakuasi Warga
Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Rizki Ganda Marito
