CELEBESMEDIA.ID, Gowa - Camat Parangloe, Muh Basir Asri, meminta seluruh jajaran perangkat desa dan masyarakat di wilayahnya untuk memperketat pengawasan terhadap orang asing.
Hal ini menyusul insiden pembentangan bendera Komite Nasional Papua Barat (KNPB) oleh sekelompok mahasiswa di Dusun Allukeke, Desa Belapunranga, Kabupaten Gowa.
Aksi yang viral di media sosial tersebut memicu perhatian serius karena dilakukan di area perkebunan terpencil dengan memanfaatkan kebaikan warga lokal.
Camat Parangloe, Muh Basir Asri menjelaskan pemilik lahan bernama Daeng Ngalle awalnya tidak menaruh curiga. Para mahasiswa tersebut datang dengan alasan ingin bercocok tanam.
"Daeng Ngalle yang punya lahan memang memberikan izin karena alasannya mau berkebun, mau menanam (ubi). Mereka sudah kenal biasa untuk urusan bercocok tanam," ujar Muh Basir Asri, Kamis (18/12/2025).
Namun, niat baik pemilik lahan justru disalahgunakan. Saat tidak ada pengawasan dari warga, kelompok tersebut justru membuat konten video deklarasi dengan membentangkan bendera KNPB. Basir menegaskan bahwa benda tersebut bukanlah bendera OPM, melainkan bendera KNPB.
"Videonya sengaja mereka unggah sendiri ke media sosial. Informasi ini awalnya diketahui oleh Kepala Dusun, yang kemudian melaporkan ke Polsek, Polres, hingga ke Kodim," tambahnya.
Menyikapi kejadian ini, pemerintah kecamatan bersama unsur Tripika (TNI, Polri, dan Pemerintah Kecamatan) telah turun langsung ke lokasi untuk meredam potensi konflik dan memberikan pemahaman kepada masyarakat.
Basir menekankan pentingnya aturan administratif bagi setiap tamu yang datang berkunjung ke wilayah pedesaan di Parangloe.
"Saya sudah lama sampaikan kepada masyarakat, jika ada orang luar yang datang, itu wajib melaporkan diri 1x24 jam kepada pihak desa atau unsur masyarakat setempat," tegas Basir.
Langkah ini diambil untuk memastikan setiap aktivitas warga pendatang dapat terpantau, sekaligus mencegah wilayah Parangloe dijadikan tempat untuk aksi-aksi yang bertentangan dengan hukum negara, seperti makar.
Saat ini, kasus tersebut telah sepenuhnya diserahkan kepada pihak kepolisian dan TNI untuk proses lebih lanjut. Camat Parangloe memastikan situasi di Dusun Allukeke tetap kondusif, namun ia meminta warga tidak lengah.
"Kami sudah imbau masyarakat di sana agar kejadian seperti ini jangan sampai terulang. Jika melihat ada aktivitas mencurigakan, wajib segera melapor ke pihak berwajib," pungkasnya.
Laporan: Rifki



