Nataru 2025/2026, Penumpang Angkutan Laut Diprediksi Naik 39 Persen di Tengah Ancaman Cuaca Ekstrem

idxchannel.com
16 jam lalu
Cover Berita

Pada periode Nataru, jumlah penumpang angkutan laut diperkirakan mencapai 2,62 juta orang.

Nataru 2025/2026, Penumpang Angkutan Laut Diprediksi Naik 39 Persen di Tengah Ancaman Cuaca Ekstrem. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan pentingnya keselamatan pelayaran kepada masyarakat di wilayah pesisir.

Wilayah tersebut memiliki aktivitas pelayaran yang tinggi meliputi kapal wisata, kapal penumpang antarpulau, kapal pengangkut logistik, hingga kapal nelayan, yang setiap hari menjadi motor penggerak roda ekonomi daerah dan tumpuan sarana mobilitas masyarakat Sulut.

Baca Juga:
Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2026, Kemenhub Siap Perkuat Penyeberangan Merak-Bakauheni

“Dengan geliat pelayaran yang tinggi itu, ada satu prinsip yang tidak bisa ditawar-tawar, yaitu keselamatan. Keselamatan pelayaran adalah tanggung jawab bersama. Sekali saja terjadi kelalaian atau kelengahan, taruhannya adalah nyawa manusia, dan lebih jauh lagi adalah kepercayaan publik terhadap transportasi laut dan masa depan pariwisata kita," kata Dudy dalam siaran pers, Kamis (18/12/2025).

Dia menekankan, keselamatan harus menjadi keputusan pertama, bukan pilihan terakhir. Terlebih, jelang masa Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. 

Baca Juga:
Jelang Natal dan Tahun Baru 2026, Kemenhub Pastikan 257 Bandara Siap Angkut Pemudik

Pada periode tersebut, jumlah penumpang angkutan laut diperkirakan mencapai 2,62 juta orang, meningkat hampir 39 persen dibanding tahun lalu. Di saat bersamaan, Indonesia juga sedang dihadapkan pada cuaca ekstrem seperti gelombang tinggi, angin kencang, serta hujan dengan intensitas tinggi.

Baca Juga:
Percepat Zero ODOL, Kemenhub Targetkan Normalisasi Ratusan Truk Lebih Dimensi di Jatim

Dudy meminta seluruh operator dan nakhoda kapal disiplin memantau informasi cuaca dan peringatan dini BMKG, serta tidak memaksakan keberangkatan apabila kondisi dinilai tidak aman. Dia menegaskan, lmenunda keberangkatan jauh lebih bijak daripada mempertaruhkan keselamatan. Dudy pun meminta jajaran Ditjen Perhubungan Laut memperketat pengawasan pelayaran demi keselamatan yang optimal.

“Saya menginstruksikan seluruh jajaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk meningkatkan pengawasan, memperketat pemeriksaan kelaiklautan kapal atau ramp check, serta memastikan tidak ada kapal yang berlayar tanpa memenuhi standar keselamatan baik dari sisi teknis, muatan, penumpang, maupun kendaraan,” kata Dudy.

(NIA DEVIYANA)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kombes Arsal Sahban Bongkar Ancaman Baru Keuangan Negara di Balik Teknologi Blockchain
• 13 jam laluviva.co.id
thumb
OTT KPK di Banten: Kejagung Benarkan Salah Satu Terduga Tersangka Berstatus Jaksa
• 17 menit lalumatamata.com
thumb
kumparan Awards Impact Makers 2025 Resmi Digelar
• 16 jam lalukumparan.com
thumb
Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatera, BRI Jangkau Lebih dari 70 Ribu Masyarakat Terdampak
• 3 jam lalufajar.co.id
thumb
Anak-anak di Wilayah 3T Terisolasi dari Layanan Dasar Publik
• 21 jam lalukompas.id
Berhasil disimpan.