FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Setelah viral seorang nenek berusia 85 tahun yang lumpuh dan harus digendong menaiki bentor demi mengambil sembako, Lurah Maricaya Baru, Budiyanto akhirnya angkat bicara.
Dikatakan Budiyanto, saat mendapat kabar, ia secara pribadi langsung berkunjung ke kediaman nenek bernama Wahbah itu.
“Saya bilang sama staf kalau orang sakit administrasi itu saya tanggung jawab, jadi memang itu beras saya sudah mau angkut ke rumahnya ke penerima,” ujar Budi, Kamis (18/12/2025).
Hanya saja, kata Budi, pada hari itu ia kaget melihat nenek Wahbah sudah dibawa ke kantor Kelurahan.
“Saya juga sudah dari rumahnya nenek, saya juga jenguk si nenek, saya juga beri sedikit santunan dari pribadi saya,” ucapnya.
“Saya atas nama Lurah juga memohon maaf kalau misalnya ada pelayanan staf yang kurang memuaskan,” tambahnya.
Ia pun menyesalkan adanya keributan yang saat ini telah viral di Medsos. Apalagi, menurutnya nenek Wahbah bisa diberi kebijakan tanpa dipersulit.
“Itu memang sebenarnya bisa diwakili tapi (perwakilan) terdaftar dalam kartu keluarga (KK). Nah kemarin ini keluarga si nenek ini tidak ada dalam KK,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Budi mengatakan bahwa KK milik nenek Wahbah telah rusak dan perlu untuk diperbaharui.
“KK nenek juga harusnya sudah terbarcode, sudah terbaru tapi KK-nya kemarin si nenek itu sudah usang, sudah tidak nampak namanya,” terangnya.
Budi bilang, apa yang telah terjadi tersebut merupakan kekeliruan antara staf di Kelurahan dan keluarga nenek Wahbah.
“Saya tidak terlalu salahkan stafku karena mungkin aturan, pedomannya juknis kasian. Karena siapa tahu orang lain yang mengatasnamakan kasian juga kan. Staf di kelurahan serba salah juga kasian,” kuncinya.
(Muhsin/fajar)





