Kabar terbaru, Parents! Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) luncurkan Gerakan Ayah Ambil Rapor Anak ke sekolah. Apa itu?
Imbauan terkait hal tersebut dibagi lewat Surat Edaran BKKBN Nomor 14 Tahun 2025 tentang Gerakan Ayah Mengambil Rapor (GEMAR), yang ditetapkan di Jakarta pada 1 Desember 2025.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji menegaskan, gerakan ini ditujukan bagi seluruh ayah yang memiliki anak usia sekolah, mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar, hingga pendidikan menengah.
Artikel Terkait: 5 Bentuk Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak, Ini Kata Pakar! Apa Manfaat Gerakan Ayah Ambil Rapor Anak?Manfaat Gerakan Ayah Ambil Rapor Anak adalah membuat ayah lebih hadir secara nyata untuk mendukung tumbuh kembang dan pendidikan anak.
“Melalui GEMAR, ayah diharapkan hadir secara nyata dalam proses tumbuh kembang dan pendidikan anak. Jadi, tidak hanya menyerahkan peran tersebut kepada ibu,” jelas surat edaran tersebut mengutip laman Detik.
Kapan Berlakunya?GEMAR dimulai pada Desember 2025, dengan menyesuaikan jadwal pengambilan rapor di masing-masing satuan pendidikan.
Dalam surat edaran juga disebutkan, ayah yang telah bekerja dan mengikuti kegiatan pengambilan rapor anak akan diberikan dispensasi keterlambatan. Dengan catatan, disesuaikan dengan ketentuan di instansi tempat kerja masing-masing.
Penghargaan untuk 10 Ayah TerpilihTidak cuma itu, BKKBN juga memberikan apresiasi melalui Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) untuk 10 ayah terpilih yang berpartisipasi aktif dalam gerakan ini.
Bagaimana caranya?
Ayah bisa mengunggah foto dan/atau video saat mengambil rapor anak ke media sosial Instagram dengan menggunakan tagar #GATI dan #sekolahbersamaayah, serta menandai akun @kemendukbangga_bkkbn, @dithanrembkkbn, dan/atau @gatikemendukbangga.
Jadi, yuk ikutan hadir secara nyata demi tumbuh kembang si Kecil lewat gerakan ini!
***
Angka Perceraian Semakin Tinggi, BKKBN: "Gara-Gara Toxic People"
Angka Kelahiran Menurun, BKKBN: "Tiap Keluarga Harus Punya 1 Anak Perempuan"
BKKBN Ingatkan Risiko Anak Diare Karena Botol Susu Tidak Steril, Ini Kata Dokter




