Aset Telkom Rp35,8 Triliun Resmi Pindah ke InfraNexia

viva.co.id
21 jam lalu
Cover Berita

Jakarta, VIVA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk resmi menandatangani akta pemisahan (deed of spin-off) dengan PT Telkom Infrastruktur Indonesia (InfraNexia).

Kesepakatan itu merupakan tonggak penting bagi penguatan pilar infrastruktur digital yang dimiliki Telkom sekaligus mengakselerasi implementasi strategi transformasi jangka menengah TLKM 30.

Baca Juga :
4 Jurus Dian Siswarini Usai RUPSLB Telkom
InfraNexia Resmi Pisah dari Telkom

Langkah strategis ini menegaskan komitmen Telkom dalam mendukung percepatan pembangunan ekosistem konektivitas digital merata di Indonesia.

InfraNexia juga diproyeksikan menjadi penggerak pertumbuhan baru yang akan memperkuat kinerja perusahaan melalui optimalisasi nilai strategis aset jaringan fiber optik nasional dan peningkatan kualitas layanan infrastruktur digital.

Setelah dilakukan pengalihan sebagian bisnis dan aset wholesale fiber connectivity, InfraNexia akan memiliki lebih dari 50 persen dari total aset infrastruktur jaringan fiber Telkom yang meliputi segmen access, aggregation, backbone serta infrastruktur pendukung lainnya dengan nilai transaksi bisnis dan aset mencapai Rp35,8 trilliun pada fase spin-off pertama.

Sementara itu, fase spin-off kedua ditargetkan akan tuntas sepenuhnya pada tahun 2026 yang akan dilakukan secara transparan, penuh kehati-hatian dengan itikad baik dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

Setelah transaksi ini, kepemilikan saham efektif Telkom di InfraNexia meningkat menjadi 99,97 persen, mempertegas posisi Telkom sebagai Pemegang Saham Pengendali.

Meski demikian, InfraNexia berkomitmen akan beroperasi secara netral dalam menyediakan layanan wholesale fiber connectivity kepada pelanggan eksternal maupun internal TelkomGroup untuk memastikan tersedianya konektivitas berkualitas tinggi dengan jangkauan luas yang selaras dengan kapabilitas perusahaan.

Direktur Utama Telkom Dian Siswarini menyampaikan jika langkah ini merupakan bagian dari strategi transformasi TLKM 30 dalam mengoptimalkan monetisasi aset strategis untuk mempercepat penciptaan nilai.

Menurutnya, pendekatan yang diadopsi Telkom sejalan dengan praktik terbaik di industri secara global.

Sejumlah operator telekomunikasi global seperti seperti Telstra (Australia), Telecom Italia (TIM), Telefonica (Spanyol), O2 (Inggris) dan CETIN (Czech Republic) terbukti sukses meningkatkan efisiensi dan valuasi serta potensi kemitraan strategis melalui pembentukan entitas pengelola bisnis infrastruktur jaringan secara terpisah.

“Pemisahan bisnis wholesale fiber connectivity ke InfraNexia merupakan langkah strategis untuk meningkatkan fokus bisnis, efisiensi operasional, dan nilai tambah dari aset infrastruktur fiber TelkomGroup,” kata Dian, Kamis, 18 Desember 2025.

Baca Juga :
Telkom - UGM Jalin Kerja Sama Strategis Kembangkan Inovasi dan Talenta AI Nasional
Perkuat Kolaborasi Bilateral Pengembangan Infrastruktur Digital, Telin Gandeng Cabos de Timor-Leste
HDC NeutraDC-Nxera Batam Raih Sertifikasi Tier-3, Telkom Jamin Keamanan Data dan Keandalan Sistem

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kenapa Diagnosa Rambut Itu Wajib Sebelum Shopping Spree?
• 22 jam lalubeautynesia.id
thumb
Sulap Crane Jadi Tower Darurat, PLN Terus Fokus Pulihkan Menyeluruh Listrik Aceh
• 46 menit lalumedcom.id
thumb
Diam-diam Chery Daftarkan Mobil Baru di RI
• 5 jam laluviva.co.id
thumb
BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi di Jabar
• 7 jam lalurepublika.co.id
thumb
Waspada Cuaca Ekstrem di Selat Sunda, Hindari Penyeberangan Sore hingga Malam Hari
• 16 menit lalukompas.id
Berhasil disimpan.