Sulap Crane Jadi Tower Darurat, PLN Terus Fokus Pulihkan Menyeluruh Listrik Aceh

medcom.id
1 jam lalu
Cover Berita
Aceh: Pemulihan pasokan listrik terus dilakukan di tengah kondisi lapangan yang masih dinamis pascabencana. Untuk memastikan pasokan listrik kembali diperoleh secara bertahap oleh masyarakat Aceh, PT PLN (Persero) melakukan inovasi dalam pemulihan jaringan transmisi 150 kilovolt (kV) Pangkalan Brandan–Langsa dengan memodifikasi alat berat (crane) sebagai tower darurat. 
 
Melalui inovasi ini, interkoneksi sistem kelistrikan Sumatra–Aceh telah berhasil tersambung kembali dan listrik berhasil dialirkan secara bertahap dan aman.
 
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa langkah tersebut ditempuh karena kondisi lapangan di salah satu titik transmisi di Aceh Tamiang yang belum mendukung untuk pembangunan tower darurat dalam waktu yang singkat.

“Di lapangan, kami menghadapi endapan lumpur, material sisa banjir, serta akses kerja yang terbatas. Kondisi ini membuat pembangunan fondasi tower darurat akan membutuhkan waktu lebih lama, sehingga kami memilih solusi yang tetap aman agar pemulihan dapat terus berjalan,” ujar Darmawan.
 
Dengan tersambungnya kembali interkoneksi Sumatra–Aceh berkat inovasi penggunaan crane sebagai tower darurat, kini pasokan listrik telah disalurkan secara bertahap dan penuh kehati-hatian kepada jaringan distribusi di seluruh wilayah Aceh. 
 
"Pada proses ini, kami lakukan secara bertahap dan hati-hati untuk menjaga keselamatan masyarakat, khususnya di wilayah yang masih terdampak genangan air atau lumpur," tutup Darmawan.
  ​Baca juga: Dukung Pemulihan Pascabencana, PLN Salurkan Bantuan ke Warga Terdampak di Aceh Tamiang
 
Sementara itu, Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, Edwin Putra Nugraha menjelaskan bahwa pemanfaatan crane sebagai tower darurat dipilih sebagai pendekatan teknis sementara agar jalur transmisi kembali difungsikan tanpa menunggu kondisi lapangan sepenuhnya pulih. Seluruh tahapan pekerjaan dilakukan melalui pengujian teknis dan pengawasan berlapis untuk memastikan keselamatan sistem serta lingkungan di sekitar lokasi pekerjaan.
 
“Setiap langkah percepatan yang kami lakukan harus tetap mengutamakan keandalan sistem dan keselamatan seluruh pihak. Karena itu, tiap keputusan teknis diambil secara cepat dan berdasarkan pengujian di lapangan,” jelas Edwin.
 
Edwin juga menambahkan, pemanfaatan crane sebagai tower darurat bersifat sementara. Seiring membaiknya kondisi tanah dan akses kerja di lokasi terdampak, pihaknya akan melanjutkan pembangunan tower transmisi permanen sesuai standar ketenagalistrikan guna memastikan keandalan pasokan listrik dalam jangka panjang.
 
“Kami akan terus berupaya maksimal di lapangan hingga pemulihan kelistrikan Aceh benar-benar tuntas dan pasokan listrik bagi seluruh masyarakat kembali andal,” tambah Edwin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RUL)

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
John Herdman Dianggap Opsi Terbaik untuk Latih Timnas Indonesia
• 14 jam lalurepublika.co.id
thumb
Indeks Bisnis-27 Dibuka Menguat, Saham NCKL, MYOR hingga DSNG Melaju
• 9 jam lalubisnis.com
thumb
Pemerintah Target 3 Aturan Turunan KUHAP Rampung Akhir Tahun Ini
• 20 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
Benarkah Bawang Putih Bisa Tingkatkan Gairah Seks?
• 23 jam lalukumparan.com
thumb
Bangganya Carlos Pena, Pemain Persita Pablo Ganet Bakal Tampil di Piala Afrika 2025
• 20 jam lalubola.com
Berhasil disimpan.