Saham Konglomerat Primadona PTRO, SCMA Cs, Mampu Lanjut Ngegas 2026?

bisnis.com
15 jam lalu
Cover Berita

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks saham lapis dua terlikuid lewat IDX SMC Liquid yang konstituennya seperti PT Petrosea Tbk. (PTRO) hingga PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) mencatatkan kinerja kinclong pada 2025. Bagaimana kemudian nasibnya pada 2026?

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IDX SMC Liquid kokoh di zona hijau, menguat 15,58% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sejak perdagangan perdana 2025 ke level 352,34 pada perdagangan hari ini, Kamis (18/12/2025).

Kinerja kinclong IDX SMC Liquid mengungguli jauh IDX LQ45 yang berisi saham-saham big caps. IDX LQ45 hanya naik 3,03% ytd.

Sejumlah saham konstituen IDX SMC Liquid mencatatkan lonjakan harga. Saham PTRO misalnya terbang 292,76% ytd dan SCMA melonjak 135,93% ytd.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display("div-gpt-ad-parallax"); });
Baca Juga : Nasib Saham Sensitif Suku Bunga saat Ada Peluang Pemangkasan BI Rate 2026

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi mengatakan kinerja IDX SMC Liquid pada 2025 mencerminkan terjadinya rotasi minat investor ke saham lapis dua. Kondisi ini terjadi seiring masih lebarnya diskon valuasi terhadap saham big caps. 

"Secara karakter, saham lapis dua memiliki beta yang lebih tinggi sehingga lebih sensitif terhadap perubahan sentimen makro, khususnya ekspektasi penurunan suku bunga," kata Imam kepada Bisnis pada Kamis (18/12/2025).

Dalam lingkungan suku bunga yang cenderung turun, sektor-sektor seperti properti, konstruksi, consumer non esensial, serta emiten berbasis leverage menengah cenderung menjadi penerima manfaat utama. Sebab, terdapat penurunan biaya pendanaan dan potensi akselerasi pertumbuhan laba. Faktor inilah yang turut mendorong minat investor ke saham-saham IDX SMC Liquid sepanjang 2025.

"Memasuki 2026, prospek saham lapis dua diperkirakan masih atraktif dengan fokus pada sektor-sektor yang sensitif terhadap pelonggaran moneter, namun tetap selektif terhadap risiko sektoral," ujar Imam.

Dengan karakter beta yang tinggi, saham lapis dua berpotensi memberikan kinerja relatif lebih baik dalam fase penurunan suku bunga. Akan tetapi, saham-saham di IDX SMC Liquid rentan terhadap volatilitas, sehingga pendekatan stock selection berbasis fundamental menjadi kunci pada 2026.

Sementara, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo menilai saham-saham IDX SMC Liquid melonjak didrong oleh aksi korporasi yang dilakukan, salah satunya PTRO. Emiten besutan taipan Prajogo Pangestu itu bergeliat akuisisi tahun ini.

"Di sisi lain SCMA juga didorong oleh EMTK [PT Elang Mahkota Teknologi Tbk.] yang terus menambah kepemilikan serta adanya IPO dari SUPA [PT Super Bank Indonesia Tbk.]," kata Azis.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Rekor 50 Tahun Runtuh! Thailand Dipermalukan Vietnam di SEA Games 33
• 7 jam lalutvonenews.com
thumb
Kao LIHF dan GIB Hadirkan 18 Titik Akses Air Bersih, Kemenkes Bilang Begini
• 21 jam lalujpnn.com
thumb
Hendak Tanam Pisang, Warga Bandung Barat Geger Temukan Diduga Mortir
• 20 jam lalumetrotvnews.com
thumb
PTPP Target Perolehan Kontrak Baru Rp 23,5 T di 2026
• 15 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
10 Kelompok Calon Penghuni Neraka
• 15 jam lalurepublika.co.id
Berhasil disimpan.