Kemenkeu Catat Realisasi PNBP Capai Rp444,9 Triliun Per 30 November

suarasurabaya.net
11 jam lalu
Cover Berita

Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) mengungkapkan realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga akhir November 2025 tercatat mencapai Rp444,9 triliun, atau setara dengan 93,27 persen dari target Rp477 triliun.

“Sebenarnya PNBP ini targetnya adalah Rp477 triliun, karena kami telah memperhitungkan juga yang namanya dividen BUMN yang disetorkan ke Danantara bukan lagi disetorkan ke APBN, dan itu kira-kira Rp80 triliun,” kata Suahasil Nazara, di Jakarta, Kamis (18/12/2025) yang dikutip Antara.

Ia menilai capaian tersebut cukup solid di tengah dinamika harga komoditas global yang fluktuatif.

Dia menuturkan, kontribusi terbesar PNBP berasal dari sektor Sumber Daya Alam (SDA) Non-Migas yang menyumbang Rp125,8 triliun, disusul dengan PNBP lainnya sebesar Rp111,9 triliun.

Sedangkan PNBP dari Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) tercatat senilai Rp90,9 triliun, SDA Migas sebesar Rp94 triliun, dan Kekayaan Negara yang Dipisahkan (KND) sejumlah Rp11,9 triliun.

“Kekayaan Negara yang Dipisahkan ini dividen BUMN hanya Rp11,9 triliun karena Rp80 triliunnya disetorkan ke Danantara,” ujar Suahasil.

Ia mengatakan, realisasi PNBP Januari hingga November 2025 lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni terkontraksi sebesar 14,8 persen year-on-year (yoy).

Selain adanya pengalihan dividen BUMN ke Danantara Indonesia, realisasi PNBP dari sektor migas juga mengalami tekanan dengan kontraksi sekitar 12,4 persen.

Suahasil menuturkan, penurunan tersebut dipicu oleh pelemahan Indonesian Crude Price (ICP) serta realisasi lifting gas dan minyak bumi yang masih berada di bawah target asumsi makro APBN.

Per November 2025, realisasi lifting minyak bumi baru mencapai 599,3 ribu barel per hari, lebih rendah dari target 605 ribu barel per hari.

Sementara lifting gas bumi tercatat 951,7 ribu barel setara minyak bumi, masih di bawah target 1.005 ribu barel setara minyak bumi.

“Lifting minyak buminya ada peningkatan dibandingkan tahun lalu, tapi masih tetap di bawah dari target atau asumsi dasar APBN,” ujar Suahasil.

Sedangkan sektor mineral dan batu bara (minerba), yang menyumbang 92 persen dari total PNBP SDA Non-Migas, masih mampu tumbuh 0,7 persen yoy.

Ia mengatakan pertumbuhan tersebut merupakan dampak implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2025 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

“Namun harga dari batu bara itu sendiri mengalami penurunan. Jadi kombinasi dari berbagai hal, termasuk juga kombinasi dari kurs (berdampak pada penurunan penerimaan PNBP dibandingkan tahun lalu)” ujar Suahasil. (ant/bil/faz)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Noel Cs Diduga Peras Pekerja Rp201 Miliar untuk Mobil Mewah hingga Haji
• 17 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Profesionalisme Tak Cukup untuk Jadi Pemain Timnas Indonesia, tapi Juga Harus Punya Patriotisme Tinggi
• 9 jam lalubola.com
thumb
Peringati Hari Ibu ke-97, Menteri PPPA Kunjungi Pejuang Perempuan 45: "Indonesia Bisa Besar Karena Bersatu"
• 14 jam lalupantau.com
thumb
MBMA Ungkap Transaksi Afiliasi USD9 Juta
• 21 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
KPK Koordinasi dengan Kejagung Terkait OTT Oknum Jaksa di Banten
• 18 jam laludetik.com
Berhasil disimpan.