Batu (beritajatim.com) – Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Malang) mencatatkan prestasi gemilang dalam dunia pendidikan nasional. Sebanyak 3.162 lulusan Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Batch 2 dan 3 Periode 4 Tahun 2025 dikukuhkan sebagai guru profesional dalam prosesi khidmat yang digelar di Royal Orchid Garden Hotel, Kota Batu, Kamis (18/12/2025).
Mengusung tema “Merawat Semesta dengan Cinta: Meneguhkan Guru Profesional sebagai Penggerak Pendidikan Religius, Moderat, dan Humanis,” pengukuhan ini menjadi bukti nyata komitmen UIN Malang dalam mencetak tenaga pendidik berkualitas tinggi di tengah tantangan zaman yang kian kompleks.
Data dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI menunjukkan tingkat kelulusan yang luar biasa. Dari total 3.179 peserta, sebanyak 99,5 persen dinyatakan lulus. Rinciannya, bidang PAI mencatatkan kelulusan 99,6 persen (2.585 mahasiswa), sementara kategori Madrasah mencapai 98,8 persen (582 mahasiswa).
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Malang, Prof. Dr. H. Muhammad Walid, MA, mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian ini. “Hanya sekitar 10 hingga 17 orang yang belum lulus, mayoritas adalah retaker dari generasi lampau yang terkendala adaptasi teknologi ujian daring,” jelasnya.
Dalam narasinya, Prof. Muhammad Walid menekankan tiga kriteria utama yang harus dimiliki guru profesional agar tidak tergilas zaman.
Pertama, adaptif. Guru harus memahami perkembangan psikis anak sekaligus mahir menggunakan teknologi. “Guru tidak akan tergantikan, tetapi guru yang tidak adaptif terhadap teknologi itulah yang akan tergantikan,” tegas Prof. Walid.
Kedua, bekerja dengan hati. Teknologi AI memang bisa menjawab segala hal, namun tidak bisa memberikan kasih sayang, empati, solidaritas, maupun motivasi layaknya seorang guru manusia.
Ketiga, integritas dan uswah. Guru profesional harus menjadi teladan (uswah). Perkataan dan perbuatannya harus dapat dipertanggungjawabkan serta mampu membedakan benar dan salah.
Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Drs. M. Yunus, M.Si., menjelaskan bahwa PPG UIN Malang kini menjadi pilot project nasional berkat sistem pendampingan yang intensif.
“Kami memberikan tambahan pembelajaran di luar standar, mulai dari model mandiri hingga induksi try out, guna memastikan mahasiswa siap menghadapi Uji Pengetahuan (UP) dan Uji Kinerja (UKIN),” tuturnya.
Prosesi pengukuhan lulusan Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Batch 2 dan 3 Periode 4 Tahun 2025 UIN Malang (Foto: Istimewa)
Selain itu, status akreditasi “A Unggul” yang diraih didukung oleh kualitas SDM dosen yang mayoritas berkualifikasi doktor dan profesor, serta kurikulum yang sudah menyesuaikan standar nasional, baik untuk guru kelas MI/RA maupun guru mata pelajaran spesifik seperti PAI dan Bahasa Arab.
Wakil Rektor Bidang Pengembangan Lembaga dan Kerja Sama (WR IV), Prof. Dr. HM Abdul Hamid, S.Ag., MA., menyatakan bahwa dukungan kampus terhadap PPG sangat totalitas sebagai bagian dari jargon Universitas Pendidikan.
“Tantangan guru ke depan sangat kompleks karena menghadapi generasi yang berbeda (Gen Z dan Gen Alpha). Alumni harus terus belajar, bahkan melanjutkan ke jenjang S2 agar tidak ‘di-skip’ oleh siswanya sendiri,” pesan Prof. Hamid.
Terkait ribuan guru yang belum tersertifikasi secara nasional, LPTK UIN Malang siap mengawal transisi kebijakan pemerintah. Meskipun program sertifikasi Dalam Jabatan (Daljab) memiliki batas waktu, diharapkan program Prajabatan (Prajab) dapat segera menyusul untuk memastikan seluruh guru di Indonesia memiliki kualifikasi profesional yang layak. (dan/kun)
