PURWAKARTA, KOMPAS.com – PT Pembangkitan Jawa-Bali Masdar Solar Energy (PMSE) tengah mematangkan rencana ekspansi dan transformasi penggunaan teknologi baterai di Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Waduk Cirata, Jawa Barat.
Outreach and Stakeholder Manager PMSE, Respati Adi Katmoyo menyebut pengembangan tahap selanjutnya diproyeksikan memiliki kapasitas tambahan hingga 550 Megawatt (MW).
Namun, ekspansi ini membutuhkan syarat awal yaitu penggunaan teknologi penyimpanan energi berbasis baterai atau Battery Energy Storage System (BESS) untuk mengatasi hambatan cuaca bagi panel surya.
"Ke depan PLN sudah mewanti-wanti, diminta untuk next pengembangan PLTS wajib menggunakan BESS," ujar Respati di PLTS Terapung Cirata, Rabu (17/12/2025).
Baca juga: Menjelajah PLTS Terapung Cirata, Raksasa Energi Surya Senyap di Atas Waduk
Respati menjelaskan, tantangan utama PLTS saat ini adalah ketergantungan pada cuaca. Tanpa baterai, listrik yang dihasilkan harus langsung disalurkan ke jaringan PLN tanpa bisa disimpan.
var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=PLN, plts cirata, Ekspansi PLTS Cirata, Penyimpanan Listrik Berbasis Baterai&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8xOC8yMTMyMDUzMS9yZW5jYW5hLWVrc3BhbnNpLXBsdHMtY2lyYXRhLWRhbi1wZW55aW1wYW5hbi1saXN0cmlrLWJlcmJhc2lzLWJhdGVyYWk=&q=Rencana Ekspansi PLTS Cirata dan Penyimpanan Listrik Berbasis Baterai§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `"Kenyataannya sebenarnya PLTS itu intermitten. Naik turun, naik turun ketika ada cahaya atau ketika ada awan," jelasnya.
"Ekstremnya seperti ini. Jadi ketika pas di peak-nya (siang hari), seharusnya peak, tapi karena mendung jadinya malah produksi kita turun jauh," sambungnya.
Penurunan produksi yang drastis ini akan membuat pasokan listrik tidak konsisten, meski kapasitas pembangkit sudah ditingkatkan.
Oleh karena itu, teknologi BESS diperlukan untuk menyimpan kelebihan energi saat panas terik, dan menyalurkannya saat cuaca mendung atau malam hari.
Baca juga: Resmikan PLTS Terapung Cirata, Jokowi: Terbesar di Asia Tenggara, Ketiga di Dunia
Menyaingi PLTA CirataTerkait rencana ekspansi, Respati menyebut regulasi pemerintah kini mengizinkan pemanfaatan hingga 20 persen luas permukaan waduk untuk PLTS terapung.
Saat ini, PLTS Cirata yang berkapasitas 192 Megawatt Peak (MWp) atau 145 Megawatt AC (MWac) baru memanfaatkan sekitar 4 persen atau 200 hektar dari total luas waduk.
Jika ekspansi ini terealisasi, PLTS Terapung Cirata akan mampu memproduksi listrik dengan kapasitas hampir menyamai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata.
"Insya Allah, God willing, untuk ke depan PLTS Terapung akan dikembangkan besarnya kurang lebih mencapai 550 Megawatt AC. Atau setara dengan 700 MW AC ditambah dengan saat ini," ungkap Respati.
"Jadi hampir apple to apple (sebanding) dengan PLTA Cirata (1.008 MW)," sambungnya.
Baca juga: Wamendes PDT Luncurkan Listrik Desa 24 Jam di Empat Pulau Terluar Sulut
Pengembangan PLTS ke teknologi baterai kini didukung oleh harga komponen baterai yang terus menurun drastis.




