Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan bakal menunda kenaikan tarif pada empat ruas tol hingga Januari 2026 mendatang.
Hal tersebut dilakukan guna memastikan kelancaran arus mudik pada periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Wilan Oktavian menjelaskan bahwa empat ruas tol tersebut sebenarnya telah memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM) dan telah mendapat lampu hijau dari Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo.
"Nah Kepmen penyesuaian tarifnya sebenarnya sudah keluar dari Pak Menteri, tapi 3 ruas [dari 4 ruas] ini punya Jasa Marga, beliau [manajemen JSMR] siap menunda sampai Januari," jelasnya di Kantor Kementerian PU, Kamis (18/12/2025).
Adapun keempat ruas tol yang mengalami penundaan kenaikan tarif tersebut adalah Tol Sedyatmo (Akses Bandara Soekarno-Hatta), Tol Solo-Ngawi, Tol Ngawi-Kertosono, serta Tol Ujung Pandang Seksi 1, 2, dan 3.
Langkah penundaan ini, lanjut Wilan, merupakan bentuk respons pemerintah terhadap aspirasi publik dan masukan dari legislatif agar beban ekonomi masyarakat tidak bertambah di tengah momentum libur panjang.
Baca Juga
- Libur Nataru, Hutama Karya Berlakukan Diskon 20% di 7 Ruas Tol Trans Sumatra
- Tarif 7 Ruas Tol Trans Sumatra Diskon 20% saat Nataru, Cek Jadwalnya!
- Hore! Diskon Tarif 20% Berlaku di 2 Ruas Tol Trans Sumatra Jelang Nataru
Dengan adanya penundaan ini, para pengguna jalan tol diharapkan dapat menikmati perjalanan dengan tarif lama selama periode mudik dan balik Nataru.
Keputusan ini juga diharapkan mampu mendukung kelancaran arus lalu lintas di jalur-jalur strategis, seperti Tol Trans Jawa dan akses menuju bandara utama.
"Jadi kita memenuhi imbauan masyarakat, maupun yang disampaikan oleh Komisi V DPR RI," tegasnya.
Sebelumnya, Komisi V DPR RI secara meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk menangguhkan rencana kenaikan tarif tol di sejumlah ruas menjelang masa libur Nataru.
Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, menyampaikan bahwa permintaan ini merupakan aspirasi langsung dari masyarakat, pegiat transportasi, hingga para kepala daerah.
"Jangan naik dululah tarif tol ini sebelum Natal dan Tahun Baru. Kalau boleh begitu, itu suara yang disampaikan masyarakat kepada kami," ujar Lasarus.





