STROKE yang sebelumnya identik dengan usia lanjut kini semakin banyak menyerang generasi muda di Indonesia. Perubahan gaya hidup, kurang aktivitas fisik, serta meningkatnya faktor risiko seperti hipertensi, obesitas, dan merokok menjadi pemicu utama tren ini. Kondisi tersebut menimbulkan kekhawatiran karena menyerang kelompok usia produktif.
Tren Kasus MeningkatData Kementerian Kesehatan menunjukkan stroke masih menjadi penyebab utama kecacatan dan kematian di Indonesia. Prevalensi stroke berada di kisaran 8,3 per 1.000 penduduk, dengan mayoritas kasus terjadi pada usia di bawah 70 tahun. Tren kasus pada usia muda terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Dari sisi pembiayaan, stroke termasuk penyakit dengan beban biaya tertinggi dalam sistem kesehatan nasional. Total pembiayaan stroke mencapai triliunan rupiah per tahun. Biaya per pasien bisa mencapai puluhan juta rupiah, terutama bila membutuhkan perawatan intensif dan rehabilitasi jangka panjang.
Generasi Muda Perlu Gaya Hidup SehatPenanganan stroke harus dilakukan cepat untuk mencegah kerusakan otak permanen. Pasien memerlukan penanganan darurat, diikuti perawatan lanjutan seperti rehabilitasi fisik dan terapi wicara. Keterlambatan penanganan masih menjadi masalah karena rendahnya kesadaran gejala awal di masyarakat.
Sistem kesehatan Indonesia kini menekankan pencegahan melalui deteksi dini faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol. Pemeriksaan rutin di fasilitas kesehatan primer menjadi kunci untuk menekan angka kejadian stroke sejak dini.
Kementerian Kesehatan juga mendorong perubahan gaya hidup sehat, terutama peningkatan aktivitas fisik dan pola makan seimbang. Upaya ini dinilai mampu mencegah sebagian besar kasus stroke jika dilakukan secara konsisten sejak usia muda.
Peningkatan kasus stroke pada generasi muda menjadi peringatan serius bahwa penyakit ini bukan lagi masalah usia lanjut. Pencegahan, edukasi, dan penguatan layanan kesehatan menjadi langkah penting agar generasi produktif tetap sehat dan terbebas dari risiko kecacatan dini.
Sumber: kemenkes.go.id




