Unhan Terjunkan 75 Kadet Kedokteran Militer Bantu Korban Bencana di Aceh-Sumatra

metrotvnews.com
14 jam lalu
Cover Berita

Banda Aceh: Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) terus memperkuat peran strategisnya dalam mendukung upaya kemanusiaan nasional melalui penyelenggaraan dukungan kesehatan yang terencana, masif, dan berkelanjutan bagi masyarakat terdampak bencana alam di wilayah Sumatra.

Sebanyak 75 kadet Fakultas Kedokteran Militer (FKM) Unhan Cohort 1 dikerahkan untuk membantu penanganan kesehatan masyarakat di wilayah terdampak banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Para dokter muda tersebut diterjunkan sebagai bagian dari misi kemanusiaan sekaligus pengabdian kepada masyarakat.

 
Dekan Fakultas Kedokteran Militer Unhan Mayor Jenderal TNI AJ Didy Surachman menjelaskan, seluruh kadet yang diturunkan telah menyelesaikan tahapan pendidikan klinik dan hanya tinggal mengikuti ujian akhir.
 
“Sebanyak 75 koas ini sudah selesai seluruh rangkaian pendidikan kliniknya, tinggal ujian. Mereka diberangkatkan dengan pendampingan sekitar 10 pengasuh dan dua pembimbing di lapangan,” ujar AJ Didy, Kamis, 18 Desember 2025.
 
AJ Didy menyampaikan, dirinya tergabung dalam satuan tugas kesehatan dalam misi tersebut. Seluruh personel diberangkatkan pada 1 Desember menggunakan KRI dr. Rajiman Wedyodiningrat dari Kolinlamil, Tanjung Priok, menuju Sibolga.
 
“Kapal ini memang difungsikan sebagai rumah sakit terapung dan sangat mendukung operasi kemanusiaan,” kata dia.

Melansir laman Unhan, Satgas Kesehatan Unhan RI melaksanakan pelayanan kesehatan lapangan secara berkesinambungan sebagai wujud kontribusi nyata pendidikan tinggi pertahanan dalam merespons situasi darurat dan mendukung fase pemulihan awal pascabencana.


 
Penempatan kadet mahasiswa Kedokteran Militer Unhan

Di Wilayah Sibolga, Provinsi Sumatra Utara, Satgas Kesehatan Unhan RI menempatkan 25 personel Kadet Mahasiswa Fakultas Kedokteran Militer Program Coas Cohort 1 dan 2 personel staf Satgas yang mendukung pelayanan kesehatan di lima posko utama, yakni Rumah Sakit Bantuan (Rumkitban) Sibolga, Posko Kesehatan GOR Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah, Posko Kesehatan Gedung Nasional Kota Sibolga, Posko Kesehatan SMP Negeri 5 Sibolga, dan Kodim 0211/Tapanuli Tengah.
 
“Fokus utama kami pemeriksaan kesehatan gratis, pemberian obat-obatan, serta skrining penyakit pascabencana seperti infeksi saluran pernapasan, penyakit kulit, dan diare,” ujar Didy.
 
Selain pelayanan medis, para kadet juga melakukan kegiatan trauma healing untuk membantu pemulihan psikologis masyarakat terdampak. Menurut Didy, peran para dokter muda tidak hanya terbatas pada layanan medis. Mereka juga membantu pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, termasuk penjernihan air bersih serta edukasi sanitasi dan kebersihan lingkungan.

Selanjutnya, di Provinsi Aceh, dukungan Satgas Kesehatan Unhan RI dilaksanakan secara terpadu di wilayah Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Tamiang, Bener Meriah, dan Takengon. Di wilayah ini, Unhan RI menempatkan 25 personel Kadet Mahasiswa Fakultas Kedokteran Militer Program Coas Cohort 1 dan 3 personil staf Satgas yang secara akumulatif mendukung pelayanan kesehatan di lima titik posko, meliputi Posko Gunung Salak Bener Meriah, wilayah Takengon (Aceh Tengah), Posko Desa Bungkaih Muara Batu Aceh Utara, Posko Paloh Raya Muara Batu Aceh Utara, serta Rumah Sakit Tingkat III Lhokseumawe (Bangsal Aula Rawat Inap).

Selain itu, Kotis Satgas Kemanusiaan Unhan RI di Lhokseumawe diperkuat oleh unsur pengendali yang berfungsi mengoordinasikan dan mengawasi seluruh kegiatan lintas wilayah. Untuk menjangkau Aceh Tamiang, sebagian personel diterbangkan menggunakan helikopter dari Medan karena keterbatasan akses darat.

Di Aceh, para kadet memberikan layanan pemeriksaan kesehatan gratis, pelayanan farmasi, distribusi obat-obatan, serta trauma healing bagi anak-anak, lansia, dan warga terdampak bencana.
 
Didy menegaskan, misi tersebut tidak hanya bertujuan membantu masyarakat, tetapi juga membentuk karakter serta kesiapsiagaan dokter militer masa depan. "Ini bagian dari pembentukan dokter militer yang tangguh, empatik, dan siap diterjunkan kapan pun negara membutuhkan," tegas dia.

Pelaksanaan dukungan kesehatan ini dilaksanakan melalui koordinasi dan kolaborasi lintas instansi, melibatkan pemerintah daerah, dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota, fasilitas layanan kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta unsur kewilayahan TNI. Kolaborasi tersebut memastikan keterpaduan layanan, efektivitas distribusi sumber daya kesehatan, dan kesinambungan pelayanan bagi masyarakat terdampak.

Melalui dukungan kesehatan kemanusiaan yang berkelanjutan dan kolaboratif ini, Universitas Pertahanan Republik Indonesia menegaskan komitmennya dalam mencetak dokter militer yang profesional, tangguh, berkarakter, dan berorientasi pengabdian, sekaligus memperkuat kontribusi strategis pendidikan tinggi pertahanan dalam mendukung kepentingan kemanusiaan dan ketahanan nasional.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kasus Tanam Ganja di Rumah Jombang: Ada Tersangka Baru, Bibit dari London
• 18 jam lalukumparan.com
thumb
Kolaborasi Negara dan PalmCo Percepat Pemulihan Pascabanjir di Madina dan Aceh Tamiang
• 22 jam laludisway.id
thumb
Selena Gomez Angkat Bicara soal Perubahan Suara dan Kondisi Kesehatannya
• 22 jam lalutabloidbintang.com
thumb
PDIP: Bantuan Asing untuk Bencana Sumatra tidak Kurangi Martabat Bangsa
• 11 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Pasar Modal Indonesia Masuk Billion Dollar Exchange Global, BEI Ungkap Fundamentalnya
• 15 menit lalubisnis.com
Berhasil disimpan.