Dehidrasi Bisa Sebabkan Kerusakan Ginjal, Jangan Sampai Kurang Minum Terutama di Dua Kondisi Ini

viva.co.id
9 jam lalu
Cover Berita

Jakarta, VIVA – Proses distilasi sangat baik untuk mendapatkan air murni dari berbagai sumber sebelum dikonsumsi. Hal itu berdasarkan hasil Kajian dari Ir. Adi Permadi, M.T, M.Farm, Ph.D, Dosen di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

Hasil kajian Doktor lulusan National Taiwan University of Science and Technology-Chemical Engineering tersebut menunjukkan pemanfaatan teknologi distilasi berdasarkan tes organoleptik mampu menghasilkan air tanpa bau dan tanpa rasa. Scroll untuk info lebih lanjut, yuk!

Baca Juga :
Inovasi Tukar Jerami dengan Air ala Pertamina
Tinjau Langkat, Prabowo: Kekurangan Air Bersih, Perbaikan Tanggul Sudah Dilaporkan

“Proses distilasi dapat menghasilkan air yang sesuai dengan kriteria produksi air bersih dan air minum sesuai dengan PERMENKES RI No. 32 Tahun 2017,” tulis Adi dalam artikel jurnalnya berjudul The Effect of Distillation on Several Types of River Water on Clean Water and Drinking Water Quality Standards,” dikutip dari keterangan tertulis, Jumat 19 Desember 2025.

 “Proses distilasi mampu untuk menghilangkan kontaminan dan dapat digunakan sebagai air minum,” jelasnya. 

Air minum berkualitas menjadi salah satu faktor penting untuk memastikan kesehatan terutama organ penyakit dalam. dr. Ni Made Hustrini, Sp. P.D, Subsp. G.H. (K), Dokter Penyakit Dalam dari RS Pondok Indah mengatakan pentingnya kondisi tubuh untuk tetap terhidrasi. 

“Air juga membantu kerja pembuluh darah sehingga darah bisa dialirkan dengan baik ke ginjal. Saat mengalami dehidrasi, bisa terjadi gangguan dari tingkat sel hingga ke organ. Dehidrasi ringan dapat membuat seseorang merasa lelah dan sulit berkonsentrasi,” ujar dr. Ni Made Hustrini di laman RS Pondok Indah. 

“Sementara, dehidrasi berat dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Karenanya, penting untuk cukup minum saat bekerja atau berolahraga berat terutama saat cuaca panas dan lembap,” imbuhnya. 

Selain itu, dr. Ni Made Hustrini mengatakan air membantu melarutkan antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih, sehingga efektivitasnya meningkat. Minum air secukupnya juga membantu menghasilkan lebih banyak urine, yang membantu membersihkan bakteri penyebab infeksi.

“Batu ginjal tidak terbentuk dengan mudah bila tersedia cukup air yang mencegah kristal pembentuk batu untuk tidak saling menempel,” jelasnya. 

Baca Juga :
Akhiri Penantian Panjang Warga Kupang Akan Air Bersih, 9 Sumur Bor Dibuka
Modus Pembalakan di Aceh Terungkap, Bareskrim Soroti Aliran Sungai Tamiang
TNI Kerahkan Alat Ubah Air Kotor Jadi Bersih Buat Korban Banjir di Sumatera

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Jumlah Korban Tewas Bencana Sumatra Bertambah jadi 1.068 Orang, 190 Hilang
• 16 jam lalurctiplus.com
thumb
Pramono Kenang Masa saat Masih Jadi Aktivis dalam Penyerahan Hibah Gedung YLBI
• 15 jam lalukompas.com
thumb
Pemerintah Imbauan ASN dan Karyawan Swasta Lakukan WFA Selama 29-31 Desember
• 2 jam lalunarasi.tv
thumb
Imbauan Ayah Ambil Rapor, Ketua DPRD Depok Usul Bapak Asuh Anak Yatim
• 3 jam laludetik.com
thumb
Tinjau Pembangunan Huntara di Agam, Presiden Prabowo Targetkan Selesai Sebulan dan Siapkan Hunian Tetap
• 23 jam lalupantau.com
Berhasil disimpan.