Energi Terbarukan dari Aktivitas Sehari-hari: Saat Langkah Kaki Ikut Menyalakan

kumparan.com
9 jam lalu
Cover Berita

Biasanya, kalau dengar kata energi terbarukan, pikiran kita langsung ke panel surya di atap rumah atau turbin angin raksasa di tengah laut. Alam memang jadi sumber utama energi bersih. Tapi, pernah kepikiran nggak kalau kita sendiri sebenarnya juga menghasilkan energi setiap hari?

Iya, setiap langkah kaki, setiap pintu yang kita dorong, bahkan keramaian di stasiun atau kampus—semuanya menyimpan energi yang selama ini terbuang begitu saja.

Langkah Kaki yang Menghasilkan Listrik

Teknologi saat ini memungkinkan tekanan dari langkah manusia diubah menjadi energi listrik menggunakan material khusus bernama piezoelectric. Teknologi ini bisa dipasang di lantai tempat ramai dilewati orang, seperti stasiun kereta, terminal, atau pusat perbelanjaan.

Bayangkan kalau ribuan orang berjalan setiap hari di satu lokasi—energi kecil dari tiap langkah akan terkumpul dan bisa digunakan untuk menyalakan lampu, papan informasi, atau sistem sensor. Tanpa sadar, aktivitas biasa berubah jadi kontribusi energi.

Gedung yang Tidak Hanya Menghabiskan Energi

Selama ini gedung selalu dicap sebagai “pemakan listrik”. AC, lampu, lift—semuanya butuh energi besar. Tapi di masa depan, gedung bisa berubah peran.

Panas tubuh manusia di ruangan tertutup, misalnya, bisa dimanfaatkan kembali untuk membantu sistem penghangat atau pendingin. Dengan desain yang tepat, gedung bukan cuma tempat bekerja atau belajar, tapi juga mesin energi kecil yang cerdas.

Kota Ramai Justru Punya Keunggulan

Menariknya, sistem energi berbasis aktivitas manusia justru paling cocok diterapkan di kota padat. Semakin ramai, semakin besar energi yang bisa dikumpulkan. Ini kebalikan dari anggapan bahwa kepadatan penduduk selalu jadi masalah.

Dengan bantuan teknologi digital seperti sensor dan Internet of Things (IoT), sistem ini bisa menyesuaikan diri dengan jam sibuk, acara besar, atau pola aktivitas masyarakat. Kota pun bisa “merasakan” warganya.

Bukan Pengganti, Tapi Pelengkap

Tentu saja, energi dari aktivitas manusia tidak akan menggantikan pembangkit listrik besar. Namun, perannya penting sebagai energi pendukung. Sedikit demi sedikit, beban listrik utama bisa dikurangi—dan yang lebih penting, kesadaran masyarakat terhadap energi bersih meningkat.

Ketika orang tahu bahwa langkah mereka bisa menyalakan lampu, hubungan antara manusia dan energi jadi lebih dekat dan personal.

Energi Masa Depan Ada di Sekitar Kita

Energi terbarukan tidak selalu harus dicari jauh ke gunung, laut, atau langit. Kadang, ia ada tepat di bawah kaki kita. Aktivitas sehari-hari yang selama ini dianggap sepele ternyata menyimpan potensi besar jika dilihat dengan cara yang berbeda.

Mungkin, di masa depan, kita tidak hanya “menggunakan” energi—tetapi menjadi bagian dari sistem energi itu sendiri.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
OTT Lagi, KPK Tangkap Kajari dan Kasi Intel Kejari HSU
• 3 jam lalujpnn.com
thumb
Foto: Brace Mbappe Bawa Real Madrid Singkirkan Talavera di 32 Besar Copa Del Rey
• 23 jam lalukumparan.com
thumb
Bonatua Silalahi Ceritakan Awal Bertemu Roy Suryo Cs dan Alur Penelitian Ijazah Jokowi
• 2 jam lalukompas.tv
thumb
2 Orang Jadi Tersangka Kasus Aplikasi Matel Berisi Penunggak Kredit Kendaraan
• 24 menit lalukumparan.com
thumb
Regulasi PP 39 Disosialisasikan untuk Perkuat Legalitas Tambang Rakyat
• 15 jam lalumetrotvnews.com
Berhasil disimpan.