jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin mengatakan kampanye Migran Aman menjadi bentuk komitmen dan kehadiran negara dalam memastikan pelindungan pekerja migran Indonesia yang menyeluruh dan bermartabat.
Hal itu disampaikan Menteri Mukhtarudin saat memberikan sambutan pada puncak peringatan International Migrant Day yang digelar di Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta pada Kamis (18/12/2025).
BACA JUGA: Kementerian P2MI Teken MoU & PKS dengan 14 Mitra Strategis untuk Perkuat Pelindungan Pekerja Migran Indonesia
“Kampanye Migran Aman kami luncurkan untuk menegaskan bahwa negara hadir dalam setiap tahapan migrasi kerja, mulai dari sebelum keberangkatan, selama bekerja, hingga kepulangan pekerja migran Indonesia ke Tanah Air,” kata Menteri Mukhtarudin.
Menteri Mukhtarudin menjelaskan kampanye itu, tak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai migrasi kerja yang aman dan prosedural, namun juga menjadi bagian dari penguatan sistem pelindungan pekerja migran yang terintegrasi.
BACA JUGA: Menteri Mukhtarudin dan Menteri Yandri Bersinergi Terkait Program Desa Migran Emas & Desa Tematik Bagi PMI
Dalam kesempatan yang sama, Kementerian P2MI meluncurkan Aplikasi Migran Aman, sebuah platform digital terintegrasi yang menghubungkan layanan pekerja migran Indonesia dari tahap persiapan, penempatan, hingga kepulangan.
Menurut Menteri Mukhtarudin, aplikasi tersebut dirancang untuk menghadirkan layanan satu pintu yang transparan, cepat, dan akuntabel, sekaligus mencegah praktik penempatan non-prosedural.
BACA JUGA: Menteri Mukhtarudin: Negara Berkomitmen Lindungi Pekerja Migran Indonesia Secara Komprehensif
“Jadi, nanti dalam aplikasi ini, semua data akan terintegrasi dengan Data Imigrasi, Peduli WNI milik Kemenlu, BPJS Ketenagakerjaan, Kemendagri, dan juga HIMPSI terkait psikologi. Jadi, integrasi data ini kita akan rangkum dalam sebuah aplikasi, yakni Migran Aman,” ujarnya.
Menteri Mukhtarudin menambahkan pelindungan pekerja migran Indonesia tidak hanya dimaknai sebagai respon atas persoalan, melainkan sebagai komitmen jangka panjang negara dalam membangun sistem migrasi kerja yang aman, tertib dan berkeadilan.
“Pekerja migran Indonesia adalah bagian penting dari wajah Indonesia di mata dunia. Negara berkewajiban memastikan mereka terlindungi dan bekerja dengan martabat,” ujar Menteri Mukhtarudin.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari

/https%3A%2F%2Fcdn-dam.kompas.id%2Fimages%2F2025%2F11%2F01%2F2ce10782768da7077472405941f27652-d58d1226_fe9c_48c3_8b3c_b4093ab40701.jpeg)


