Nezar Patria: Pasir Silika Harta Karun RI, Jangan Lagi Jual ke China, Eropa dan Jepang

viva.co.id
10 jam lalu
Cover Berita

Jakarta, VIVA – Pemerintah telah menetapkan sejumlah strategi yang terukur dari kerangka peta jalan AI atau kecerdasan buatan nasional.

Dalam jangka pendek, periode 2025-2027, pemerintah fokus pada tata kelola ekosistem AI, menargetkan 100 ribu talenta AI per tahun, dan pembangunan infrastruktur data berdaulat.

Baca Juga :
Kerja Sama RI–India bikin Asia Bergetar
Indonesia Siap Jadi Raja AI di ASEAN, Huawei Sudah Siapkan Langkah di Jakarta

Pada jangka menengah, pemerintah mendorong riset AI pada sektor publik melalui platform sandbox untuk menguji inovasi-inovasi lokal.

Sedangkan, dari sisi pembiayaan, pemerintah mengarahkan pembentukan Sovereign AI Fund dan skema pembiayaan blended financing yang menggabungkan modal dari pemerintah dan swasta.

Hal ini untuk memastikan proyek strategis nasional terus berkelanjutan. Dalam upaya ini, pemerintah mendorong peran lembaga Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) berperan aktif dalam menghimpun pendanaan.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mendorong Indonesia menjadi bagian dari rantai pasok global pada industri semikonduktor guna memperkuat posisi Indonesia dalam persaingan ekosistem kecerdasan buatan (AI).

"Saya kira untuk memperkuat bargaining position (posisi tawar) kita di tengah persaingan industri artificial intelligence ini, Indonesia dengan kekayaan mineralnya harus bisa masuk ke dalam global supply chain di industri AI," katanya di Jakarta, Kamis, 18 Desember 2025.

Ia menjelaskan, Indonesia memiliki 340 juta ton cadangan pasir silika yang merupakan bahan utama chip dan semikonduktor.

"Ini modal utama, pasir silika itu menjadi bahan baku utama membuat wafer silikon yang merupakan dasar untuk chip. Sekarang menjadi industri strategis yang sedang dikejar oleh negara maju," tutur wamenkomdigi.

Namun, hingga kini, Indonesia belum masuk rantai pasok global industri tersebut, bahkan pabrik semikonduktor di dalam negeri masih bergantung pada komponen impor.

Nah, agar bisa masuk rantai pasok global, Nezar menekankan pentingnya hilirisasi agar Indonesia tidak hanya sebatas menjadi pemasok bahan mentah ke negara lain.

"Kita hanya mampu mengekspor pasir silika mentah ke China, negara-negara Eropa, ke Jepang untuk kemudian diolah di sana. Saya kira ini harus dihentikan, kita harus melakukan hilirisasi agar kita bisa masuk dalam rantai pasok global ini," tegas dia.

Baca Juga :
Belanda Jiper Juga
Wamenkomdigi 'Warning' Industri Asuransi
Nasionalisme Bukan Lagi di Medan Perang, tapi Dunia Digital

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Capai Target, Atlet Pencak Silat Indonesia Raih 4 Emas dari SEA Games 2025
• 3 jam lalumetrotvnews.com
thumb
KPK: OTT Bupati Bekasi Ade Kuswara Terkait Dugaan Suap Proyek
• 1 jam lalukompas.com
thumb
Rincian Kekayaan Ade Kuswara Kunang, Bupati Bekasi yang Kena OTT KPK
• 6 jam lalunarasi.tv
thumb
Harga Minyak Naik Tipis, Risiko Pasokan Jadi Sorotan
• 9 jam laluidxchannel.com
thumb
Masuk Bisnis Offshore, CBRE Targetkan Pendapatan dan Laba Tumbuh 30% di 2026
• 21 jam laluwartaekonomi.co.id
Berhasil disimpan.