Penulis: Fityan
TVRINews – Jakarta
Kementerian Keuangan melaporkan penyerapan dana program unggulan pemerintah mencapai 74,6 persen hingga pertengahan Desember.
Pemerintah Indonesia mencatat progres signifikan dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjelang penutupan tahun anggaran 2025.
Hingga 15 Desember, total dana yang telah diserap untuk inisiatif penguatan gizi nasional ini mencapai Rp52,9 triliun.
Angka tersebut merepresentasikan sekitar 74,6 persen dari total pagu anggaran yang dialokasikan dalam APBN sebesar Rp71 triliun.
Laporan ini memberikan gambaran mengenai skala operasional program yang menjadi prioritas dalam kebijakan sosial pemerintahan saat ini.
Cakupan Penerima dan Dampak LapanganWakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, menjelaskan bahwa realisasi anggaran tersebut selaras dengan distribusi manfaat yang telah menjangkau puluhan juta jiwa di seluruh pelosok negeri.
"Makan Bergizi Gratis sampai dengan 15 Desember sudah Rp52,9 triliun atau 74,6 persen dari anggaran di APBN yang sebesar Rp71 triliun," ujar Suahasil dalam konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Kamis 18 Desember 2025.
Berdasarkan data kementerian, manfaat program ini telah dirasakan oleh 50,7 juta penerima, yang terdiri dari kelompok siswa, anak-anak, hingga ibu hamil.
Meskipun angka ini masih di bawah target total sebesar 82,9 juta jiwa, pemerintah terus mengupayakan perluasan jangkauan melalui penguatan infrastruktur pendukung.
Hingga laporan terakhir diterbitkan, program MBG didukung oleh operasional 17.555 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia. Kehadiran satuan pelayanan ini juga memberikan dampak ekonomi turunan dengan menyerap sebanyak 741.985 tenaga kerja.
Fokus Akselerasi Wilayah 3T pada 2026Menatap tahun mendatang, Badan Gizi Nasional (BGN) tengah merancang strategi percepatan untuk mengatasi tantangan distribusi di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Langkah ini dipandang krusial mengingat infrastruktur dapur gizi di kawasan tersebut masih memerlukan peningkatan kapasitas yang signifikan.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menegaskan komitmen lembaga untuk membangun sekitar 8.200 unit SPPG atau dapur MBG tambahan pada tahun 2026. Fokus pembangunan ini akan diarahkan pada daerah-daerah terpencil guna memastikan hak pemenuhan gizi merata secara nasional.
"Percepatan ini mendesak dilakukan mengingat realisasi infrastruktur dapur gizi di kawasan 3T hingga penghujung 2025 masih jauh dari ideal," ungkap Dadan pada Laman resmi BGN.
Dengan rencana ekspansi infrastruktur ini, pemerintah optimis dapat mengejar target layanan bagi seluruh 82,9 juta penerima manfaat yang telah direncanakan sebelumnya.
Editor: Redaksi TVRINews




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5303106/original/093840000_1754045274-1000408668.jpg)