Inflasi inti Jepang naik tiga persen pada November 2025, serupa dengan bulan sebelumnya.
IDXChannel - Inflasi inti Jepang naik tiga persen pada November 2025, serupa dengan bulan sebelumnya.
Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (19/12/2025), ini menandakan tekanan inflasi yang berkelanjutan.
Inflasi inti tidak termasuk harga makanan segar yang kerap naik turun. Data ini dipantau oleh Bank Sentral Jepang (BOJ) untuk menentukan kebijakan moneter.
Data ini dirilis beberapa jam sebelum BOJ mengumumkan kebijakan moneter terbarunya. Bank Sentral Jepang diperkirakan menaikkan biaya pinjaman ke level tertinggi dalam tiga dekade hari ini.
Inflasi Jepang telah berada di atas target dua persen selama 44 bulan berturut-turut. Salah satu penyebab utamanya ialah peningkatan biaya energi akibat pemangkasan subsidi utilitas.
“Tren inflasi inti yang dipantau oleh BOJ tampaknya bergerak stabil,” kata Ekonom Meiji Yasuda Research Institute Takafumi Fujita.
Fujita memperkirakan bank sentral akan terus menaikkan suku bunga secara stabil.
Para pelaku pasar akan fokus pada komentar Gubernur BOJ Kazuo Ueda pada Jumat sore ketika ia berbicara pada konferensi pers pasca-keputusan. Setiap pernyataan yang menunjukkan kekhawatiran tentang kekakuan inflasi dapat memberikan gambaran tentang seberapa cepat bank sentral dapat terus menaikkan suku bunga tahun depan.
“Karena ini adalah pertama kalinya dalam sekitar 30 tahun suku bunga kebijakan naik di atas 0,5 persen, saya pikir BOJ akan bertindak hati-hati mulai sekarang, dengan terus memantau kondisi,” kata Fujita.
Fujita memperkirakan kenaikan suku bunga berikutnya setelah bulan ini akan terjadi sekitar Oktober 2026. (Wahyu Dwi Anggoro)




