Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Jakarta
Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) bersama operator seluler menyiapkan langkah terpadu untuk menjamin pemerataan dan kualitas layanan telekomunikasi selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Upaya ini dilakukan seiring meningkatnya mobilitas masyarakat dan lonjakan kebutuhan konektivitas digital di akhir tahun.
Hal tersebut disampaikan Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid saat memimpin Apel Posko Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Kantor Kemkomdigi, Jakarta, Jumat, 19 Desember 2025.
Apel tersebut sekaligus menjadi momentum peringatan Hari Bela Negara ke-77 dengan tema Teguhkan Bela Negara untuk Indonesia Maju.
Meutya menegaskan bagi Kemkomdigi dan operator telekomunikasi, memastikan layanan konektivitas tetap optimal merupakan bentuk nyata bela negara sesuai dengan fungsi dan tugas masing-masing.
“Memberikan layanan konektivitas terbaik adalah cara kita melakukan bela negara. Apalagi di momen Natal dan Tahun Baru, saat masyarakat berkumpul dan bepergian,” ujar Meutya saat memimpin apel yang dikutip oleh tvrinews.com, Jumat, 19 Desember 2025.
Ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh operator seluler atas percepatan pemulihan konektivitas di wilayah terdampak bencana, khususnya Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Berdasarkan data terbaru, tingkat operasional BTS atau on air network ratio (ONR) di Sumatera Barat telah mencapai di atas 99 persen, Sumatera Utara berada di kisaran 97–98 persen, sementara Aceh menunjukkan peningkatan signifikan dari sekitar 50 persen menjadi 73,5 persen per 18 Desember dini hari.
“Ini hasil kerja keras bersama antara pemerintah dan operator. Ke depan, kita tidak hanya mengejar angka persentase, tapi juga memastikan kabupaten dan kota yang masih kritis mendapat prioritas penanganan,” kata Meutya.
Menghadapi libur Nataru, Komdigi memprediksi trafik jaringan meningkat hingga 30 persen. Untuk itu, Meutya meminta operator meningkatkan kapasitas jaringan sekaligus menyiapkan ketahanan energi, seperti genset dan baterai cadangan, terutama di wilayah rawan cuaca ekstrem sesuai peringatan BMKG.
Sebagai bentuk kehadiran negara, Komdigi bersama operator seluler juga memberikan dukungan kepada masyarakat berupa penurunan tarif kuota data hingga 30 persen selama periode Natal dan Tahun Baru tanpa mengurangi kualitas layanan.
Dengan jumlah pengguna internet di Indonesia yang mencapai sekitar 229 juta jiwa, Meutya menilai kualitas layanan digital sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat.
Untuk memastikan seluruh langkah berjalan optimal, Komdigi membentuk Satuan Tugas dan Posko Bersama yang beroperasi mulai 19 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026. Posko tersebut tersebar di sembilan titik strategis, termasuk simpul transportasi dan kawasan wisata.
Selain itu, lebih dari 255 posko tambahan disiagakan di berbagai daerah, serta 35 posko pengawasan spektrum frekuensi radio di bandara oleh UPT Balai Monitoring.
Lebih dari 3.000 personel dikerahkan selama periode libur akhir tahun. Jaringan juga dioptimalkan di lebih dari 500 titik point of interest (POI) dan diperkuat dengan 177 Mobile BTS untuk mengantisipasi lonjakan trafik.
Selain menjaga kualitas jaringan, Satgas Posko Nataru juga mendukung keselamatan publik melalui pengamanan spektrum frekuensi radio serta pengoperasian Early Warning System (EWS) bersama Korlantas Mabes Polri. Informasi kebencanaan dan lalu lintas darurat akan disampaikan melalui SMS Blast di 75 titik rawan kecelakaan.
Komdigi juga memperkuat layanan bantuan darurat melalui Call Center 112 yang kini tersedia di DKI Jakarta dan 179 kabupaten/kota, serta mengimbau masyarakat agar waspada terhadap potensi penipuan menggunakan fake BTS selama masa libur Nataru.
Editor: Redaksi TVRINews




