Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla menegaskan komitmen PMI untuk membantu pemerintah dan masyarakat Aceh dalam menghadapi dampak bencana banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Hal tersebut disampaikan Jusuf Kalla dalam sambutannya usai melantik Murdani sebagai Ketua PMI Provinsi Aceh masa bakti 2025-2030 di Aula Markas PMI Banda Aceh, Kamis (18/12/2025).
Menurut Jusuf Kalla, bencana banjir yang terjadi saat ini merupakan cobaan besar dengan cakupan wilayah yang sangat luas, bahkan meliputi sekitar 18 kawasan. Ia menyebut kondisi tersebut wajar jika disebut sebagai “tsunami kedua”, meskipun karakter bencananya berbeda dengan tsunami 2004.
“Jika tsunami dulu berasal dari laut, sekarang air datang dari gunung membawa kayu dan lumpur yang merusak rumah, jembatan, dan infrastruktur. Ini tantangan besar yang harus dihadapi bersama,” ujar Jusuf Kalla.
Ia menjelaskan PMI memiliki peran utama dalam membantu masyarakat terdampak bencana, terutama dalam penanganan tanggap darurat, pelayanan kesehatan, serta penyediaan darah dan logistik.
Saat ini, PMI Pusat telah mengirimkan bantuan berupa logistik, mobil tangki air, kantong darah, serta lima tim dokter dari Jakarta, Solo, Semarang, Malang, dan Tangerang untuk membantu pelayanan medis di Aceh.
Jusuf Kalla menambahkan, PMI bekerja dengan dukungan sekitar 1,5 juta relawan di seluruh Indonesia. Para relawan tersebut menjadi kekuatan utama PMI dalam melaksanakan berbagai program kemanusiaan di lapangan.
Dalam penanganan bencana, PMI menjalankan tiga tahapan utama, yakni tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi. Pada tahap tanggap darurat, PMI fokus pada penyediaan makanan, minuman, layanan kesehatan, serta tempat pengungsian sementara. Saat ini, Aceh mulai memasuki tahap rehabilitasi, namun tetap dibarengi dengan penanganan darurat.
“Banjir ini membawa lumpur dan kayu yang sangat berbahaya. Jika lumpur dibiarkan terlalu lama di rumah, akan mengeras dan semakin sulit dibersihkan. Karena itu, kami akan mengirim mobil air khusus untuk membantu membersihkan rumah-rumah warga agar mereka bisa segera kembali,” jelasnya.
Selain pemulihan fisik, Jusuf Kalla menyoroti tantangan pemulihan ekonomi masyarakat terdampak, seperti sawah yang tertimbun lumpur dan terganggunya mata pencaharian warga. Menurutnya, pemulihan ekonomi memerlukan kerja sama jangka panjang antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh elemen masyarakat.
Ia juga mengingatkan pentingnya percepatan penanganan pascabencana demi menjaga kondisi psikologis dan kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak yang aktivitas sekolahnya terhambat akibat bencana.
Di akhir sambutannya, Jusuf Kalla mengucapkan selamat kepada pengurus PMI Aceh yang baru dilantik dan berharap dapat bekerja maksimal dalam membantu masyarakat. Ia menegaskan prinsip kemanusiaan PMI tidak mengenal batas wilayah maupun administrasi.
“Kemanusiaan tidak punya batas. PMI siap bekerja bersama pemerintah daerah dan pusat untuk membantu masyarakat Aceh melewati masa sulit ini,” pungkasnya.

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5139252/original/087217400_1740073376-WhatsApp_Image_2025-02-20_at_20.25.07_948b06da.jpg)

