Belakangan ini, berita soal perselingkuhan kian beredar luas di masyarakat. Mulai dari orang-orang terdekat, selebriti seperti Raisa dan Hamish Daud, hingga politisi seperti Atalia Praratya dan Ridwan Kamil. Berita-berita negatif terkait perselingkuhan pun membuat banyak perempuan merasa takut untuk menikah.
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Gita Aulia Nurani, S. Psi., M. Psi., Psikolog, menjelaskan bahwa berita yang menampilkan realita rumah tangga, salah satunya perselingkuhan, saat ini sangat mudah untuk diakses.
“Itu pada akhirnya memunculkan mekanisme bertahan diri seseorang. Ketika dia melihat lingkungan sekitar atau orang di medsos mengalami hal serupa, kemudian akan memunculkan rasa waspada. ‘Apakah nanti aku menikah akan mengalami seperti itu?’” jelas Gita kepada kumparanWOMAN.
Demi mengelola rasa khawatir dan takut itu, perempuan bisa mengambil sejumlah langkah awal, yaitu memahami rasa takutmu dan mengenali pasangan.
Mengenali pasangan berarti mengenal karakter, lingkungan tempatnya bertumbuh, hingga bagaimana dia mengelola emosi. Secara tak langsung, mengenali pasangan bisa membantu kita untuk melihat apakah pasangan memiliki potensi untuk berselingkuh.
Menurut Psikolog Klinis Dewasa di Rumah Dandelion, Nadya Pramesrani, kita bisa mulai dengan memahami apa penyebab perselingkuhan. Dia mengatakan, penelitian mengungkap bahwa selingkuh bisa terjadi karena ada kesempatan buat pelaku untuk berselingkuh.
“Ini yang dikatakan dengan ‘khilaf’,” tutur Nadya ketika diwawancarai.
Selanjutnya, kita bisa melihat bagaimana pasangan belajar dari kesalahan. “Kita lihat, kemampuan pasangan belajar dari kesalahan itu bagaimana, ya? Apakah dia mengakui kesalahan itu? Dia bisa enggak, mengidentifikasi kesalahan itu? Kalau dia mengatakan maaf, itu dari mulut saja, atau dia bisa melanjutkan secara konkret, sehingga enggak melakukan kesalahan itu lagi?”
Selanjutnya, lihatlah lingkungan tempatnya bertumbuh. Menurut Nadya, faktor risiko berselingkuh adalah karakter atau latar belakang lingkungan.
Meski begitu, bukan berarti orang yang tumbuh di lingkungan yang sering berselingkuh, sudah pasti juga akan selingkuh, Ladies.



