Jakarta, VIVA – Posko Pusat Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) di Kantor Kementerian Perhubungan beroperasi secara resmi mulai hari ini. Posko itu guna memperkuat koordinasi layanan transportasi nasional selama akhir tahun secara terpadu.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyebutkan berdasarkan hasil survei, potensi pergerakan masyarakat pada masa libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026, diperkirakan akan terjadi pergerakan sekitar 119,5 juta orang.
"Posko ini akan menjadi pusat koordinasi lintas sektor untuk memastikan seluruh kebijakan, langkah operasional, dan respons lapangan berjalan terpadu dan tepat waktu," kata Menhub di Jakarta, Kamis, 19 Desember 2025.
Untuk itu, menurut dia, pemerintah membentuk Posko Pusat Angkutan Natal Tahun 2025 dan Tahun Baru 2026 sebagai instrumen pengaturan, pengendalian, serta koordinasi transportasi nasional selama periode tersebut.
Dia mengatakan, pergerakan pada masa Natal dan Tahun Baru ini, selain dilakukan oleh umat Nasrani yang merayakan Natal dan melakukan perjalanan ke kampung halaman. Juga, dilakukan masyarakat yang memanfaatkan momentum libur akhir tahun untuk bersilaturahmi, berwisata, dan beristirahat.
"Kondisi ini secara alami mendorong lonjakan pergerakan orang dan barang di seluruh moda transportasi," ujarnya.
Dalam penyelenggaraan angkutan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, Dudy menegaskan empat fokus utama yang harus menjadi perhatian bersama. Pertama, keamanan dan keselamatan harus ditempatkan sebagai prioritas tertinggi.
"Seluruh jajaran wajib melakukan langkah antisipasi dan mitigasi risiko secara konsisten untuk mencegah terjadinya kecelakaan maupun fatalitas," kata dia.
Kedua, sinergi dan kolaborasi antarkementerian, lembaga, pemerintah daerah, BUMN, dan seluruh pemangku kepentingan harus terus diperkuat, agar setiap kebijakan dan tindakan di lapangan berjalan selaras dan saling mendukung.
Ketiga, perhatian terhadap detail menjadi kunci keberhasilan penyelenggaraan angkutan Natal dan Tahun Baru. Setiap aspek operasional, sekecil apa pun, tidak boleh diabaikan dan harus diawasi secara cermat.
"Keempat, kita harus selalu mengantisipasi ketidakpastian dan kondisi tidak terduga, terutama terkait cuaca ekstrem dan potensi bencana alam, dengan menyiapkan skenario dan langkah respons yang cepat dan tepat," bebernya.
Dengan berpegang pada empat fokus tersebut, Menhub berharap penyelenggaraan angkutan Natal dan Tahun Baru dapat berjalan dengan aman, lancar, dan terkendali.




