Bencana pergerakan tanah melanda dua desa di Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (18/12). Akibat peristiwa tersebut, puluhan rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan dengan tingkat keparahan yang bervariasi.
Intensitas hujan yang sangat tinggi selama sepekan terakhir diduga menjadi pemicu utama jenuhnya kondisi tanah hingga mengakibatkan pergeseran pada lahan pemukiman warga.
Manajer Pusat Pengendali dan Operasional (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, mengungkapkan bahwa wilayah yang terdampak signifikan berada di Desa Pasirsuren dan Desa Cikadu. Kontur tanah yang labil membuat bangunan rumah mengalami retakan pada dinding dan lantai.
"Berdasarkan hasil asesmen tim di lapangan, total terdapat 61 rumah yang terdampak. Rinciannya, 47 rumah berada di Desa Pasirsuren dan 14 rumah di Desa Cikadu," jelas Daeng, Jumat (19/12).
BPBD Kabupaten Sukabumi terus menyiagakan personel untuk memantau perkembangan di lokasi bencana. Kekhawatiran muncul akan adanya perluasan area pergerakan tanah, mengingat curah hujan di wilayah Sukabumi Selatan diprediksi masih akan tetap tinggi dalam beberapa hari ke depan.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan, terutama saat hujan turun dengan durasi lama. Jika retakan pada bangunan atau tanah semakin lebar, segera mengungsi ke tempat yang lebih aman," tegas Daeng.
Saat ini, pihak BPBD bersama unsur relawan dan perangkat desa setempat terus melakukan pendataan mendalam terkait kebutuhan mendesak warga terdampak serta menentukan langkah mitigasi lebih lanjut untuk menghindari adanya korban jiwa. (BB/P-5)



