KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak bicara pemasangan jembatan bailey di wilayah terdampak bencana banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Maruli menegaskan, apabila alat memadai, 50 jembatan bailey akan selesai pada Januari 2026.
"Mudah-mudahan kalau ketersediaan alat ada, khususnya bailey, per Januari kami hitung Januari 50-an Bailey mudah-mudahan bisa tergelar," kata Maruli dalam konferensi pers tanggap bencana Sumatera di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (19/12).
Maruli menjelaskan, Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan untuk fokus di daerah bencana. Ia memaparkan kesiapan awal dari jajaran TNI AD dan kementerian terkait.
"Presiden sudah menyampaikan supaya saya fokus di daerah bencana. Kami sudah mendata sekarang jembatan dari Angkatan Darat untuk Bailey ada 18 yang sudah kita siapkan. Di [Kementerian] PU ada 14," ujarnya.
Hingga saat ini, proses pemasangan dan distribusi jembatan Bailey terus berjalan di lapangan.
"Jadi sampai dengan sekarang kita sudah 7 selesai jembatan Bailey. Jembatan yang perbaikan tadi sudah disampaikan oleh PU. Ada 6 dalam tahap pemasangan, 5 unit sudah ada di pelabuhan-pelabuhan, 3 masih terhadang di jalan karena perlu pembenahan jalan-jalannya, dan juga sisanya masih dalam perjalanan," kata Maruli.
Selain Bailey, TNI AD menyiapkan jembatan Armco meski dihadapkan pada sejumlah kendala teknis. Ia menyebut ada sekitar 37 yang mendaftar untuk membangun jembatan tersebut.
"Yang terlanjutnya untuk jembatan Armco juga itu banyak yang mendaftar, sudah ada sekitar 37. Ini memang sulit karena kita harus survei, setelah survei kita harus kirim dari Jakarta. Pabriknya pun ternyata stok tidak banyak," tandas dia.




