Pemandangan tidak biasa dan menakjubkan terjadi di Pulau Hormuz, Iran. Pesisir pantai yang biasanya berpadu dengan birunya laut, mendadak berubah warna menjadi merah pekat layaknya darah.
Fenomena ini terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut pada awal minggu ini. Mengutip AP, perubahan warna air laut ini bukan disebabkan oleh ganggang atau pencemaran buatan, melainkan murni proses alami. Pulau Hormuz memang dikenal memiliki tanah yang sangat kaya akan kandungan oksida besi.
Ketika hujan lebat turun, yang dimulai sejak Selasa (16/12) lalu, air hujan menyapu tanah merah dari bukit-bukit di pulau tersebut. Aliran air yang membawa sedimen tanah merah itu kemudian mengalir deras menuju garis pantai dan bercampur dengan air laut.
Hasilnya? Sebuah pemandangan alam yang dramatis. Warna merah crimson yang mencolok terlihat sangat kontras beradu dengan birunya air Teluk Persia di kejauhan.
Langka dan bernilai ekonomisPulau Hormuz, yang terletak sekitar 1.080 kilometer di selatan Teheran, memiliki iklim yang gersang. Hujan adalah "tamu" yang jarang datang dan biasanya hanya turun saat musim dingin atau awal musim semi.
Kejadian laut merah ini pun disebut sebagai yang pertama kalinya terjadi di tahun ini. Tak heran jika fenomena ini langsung menyedot perhatian turis, fotografer, hingga viral di media sosial.
Tanah merah yang menjadi biang keladi fenomena ini sendiri punya nama lokal. Warga setempat menyebutnya "gelak". Bukan cuma cantik untuk dipandang atau dijadikan latar foto Instagram, tanah gelak ini punya nilai ekonomi.
Tanah ini diekspor dalam jumlah terbatas karena merupakan bahan baku pembuatan kosmetik, pigmen cat, hingga beberapa produk tradisional.




