Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia: PLTA Bukan Penyebab Banjir Sumatra

katadata.co.id
2 jam lalu
Cover Berita

Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) menyebut Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) bukan penyebab bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra.

Ketua Umum METI Zulfan Zahar mengatakan pihaknya menelusuri data spasial berbasis Gographic Information System (GIS) secara untuk melihat dampak pembangunan PLTA terhadap tutupan lahan. Hasilnya menunjukkan pembukaan lahan untuk PLTA relatif sangat kecil dan bukan berasal dari kawasan hutan.

“Ada anggapan atau dugaan bahwa PLTA itu bagian dari penyebab bencana. Kami sampai berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Apa iya sih PLTA ini bagian dari penyebab?” ujar Zulfan dalam acara Media Gathering, Jumat (19/12)

“Ternyata begitu kami lihat time series dari data GIS, lahan yang dibuka oleh PLTA itu sebagian besar adalah tanah masyarakat. Jadi bukan hutan,” katanya.

Selain itu, ia menekankan skala pembukaan lahan PLTA tidak sebanding dengan pembabatan hutan yang terjadi akibat aktivitas lain. Menurutnya, luas lahan yang dibuka untuk PLTA sangat kecil dibandingkan dengan deforestasi akibat penebangan hutan.

“Yang dibuka itu mungkin satu banding seratus, atau bahkan satu banding seribu, dibandingkan dengan lokasi pembabatan hutan yang selama ini terjadi,” ujar Zulfan.

Dari sisi perencanaan, Zulfan menegaskan PLTA tidak pernah didesain untuk menyebabkan banjir atau longsor. Justru sebaliknya, infrastruktur PLTA memiliki fungsi penting dalam pengelolaan air.

“Di dalam desain PLTA itu tidak pernah ada niat untuk membuat lahan menjadi banjir atau longsor. Justru PLTA itu bagian dari upaya menahan banjir,” katanya.

Ia menjelaskan, keberadaan bendungan pada PLTA dapat menunda aliran banjir ke wilayah hilir, sehingga debit air tidak langsung meluap dalam waktu singkat. Namun, Zulfan mengingatkan bahwa persoalan banjir tidak bisa dilihat hanya dari satu faktor.

“Kalau banjir terjadi, itu bukan hanya PLTA. Ada wilayah hulu yang memang harus kita jaga,” ujarnya.

Terkait banjir di kawasan Batang Toru, Sumatera Utara, Zulfan menyebut kondisi tersebut tidak bisa dikaitkan dengan operasional PLTA, karena sejumlah proyek PLTA di wilayah tersebut belum berfungsi. Zulfan kembali menegaskan secara prinsip, PLTA dirancang sebagai infrastruktur energi bersih yang selaras dengan upaya konservasi lingkungan.

“Poin kami, PLTA itu tidak pernah didesain untuk merusak. Bahkan salah satu fungsinya adalah konservasi dan pencegah banjir,” pungkasnya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Serapan Anggaran Program MBG Capai Rp52,9 Triliun, Setara 74,6 Persen
• 11 jam laluidxchannel.com
thumb
Ekspor Mobil Indonesia Mandek, Gaikindo Singgung Risiko Jadi ‘Jago Kandang’
• 7 jam laluviva.co.id
thumb
Sambut Tahun Baru, CHAGEE dan Hello Kitty Hadirkan Nuansa Liburan, Intip Yuk Beauty!
• 17 jam laluherstory.co.id
thumb
Bencana Sumatera, Sejumlah Wilayah Tetapkan Status Transisi Darurat
• 3 jam lalurctiplus.com
thumb
DNA Rambut Ungkap Misteri Kesehatan Beethoven, Hepatitis B dan Rahasia Garis Keluarga
• 9 jam lalumedcom.id
Berhasil disimpan.