SW Indonesia menegaskan komitmennya terhadap pelestarian kearifan lokal dengan meluncurkan seragam batik korporasi bermotif Mega Mendung. Peluncuran ini menandai upaya perusahaan mengintegrasikan nilai budaya Indonesia ke dalam identitas profesional yang relevan di tingkat global.
Seragam batik korporasi tersebut diperkenalkan dalam acara Year End Reminder. Kegiatan tahunan ini merupakan agenda internal perusahaan dalam menyambut masa sibuk audit pelaporan keuangan dan perpajakan, yang melibatkan enam unit bisnis, yakni Audit, Perpajakan, Penasehat Bisnis, Digital, Kantor Hukum dan Pusat Berkelanjutan.
Baca Juga: Didukung BRI, Batik Malessa Sukses Olah Kain Perca hingga jadi Fashion Premium
Chief Transformational Organization (CTO) SW Indonesia, Meicy Livia mengatakan peluncuran batik korporasi ini merupakan simbol kebanggaan budaya yang diwujudkan dalam busana kerja profesional.
“Batik korporasi ini bukan sekadar busana kerja, melainkan pernyataan kebanggaan akan budaya Indonesia yang dikenakan oleh insan profesional sebuah organisasi kelas dunia,” ujar Meicy, dilansir Jumat (19/12).
Untuk karyawan pria, seragam dirancang dalam bentuk kemeja batik lengan panjang berwarna dasar biru dengan motif Mega Mendung berwarna oranye. Kombinasi warna tersebut melambangkan keteduhan sekaligus semangat perubahan.
Sementara bagi karyawan perempuan, desain diwujudkan dalam bentuk blazer berwarna dasar oranye dengan motif Mega Mendung biru muda yang merepresentasikan keberanian, kejernihan berpikir, dan kepemimpinan modern.
Motif Mega Mendung dipilih karena mengandung filosofi pengendalian diri, kesabaran dan kebijaksanaan dalam menghadapi dinamika kehidupan. Warna biru dan oranye juga mencerminkan identitas visual perusahaan dan afiliasinya di berbagai negara.
Nilai-nilai Faith, Respect, Wealth, Quality, dan Trust, turut yang menjadi inti perusahaan tercermin dalam desain batik korporasi tersebut sebagai landasan etika dan profesionalisme perusahaan.
SW Indonesia juga menggandeng pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) batik yang mengedepankan prinsip keberlanjutan, pemberdayaan pengrajin lokal, serta proses produksi yang bertanggung jawab. Kolaborasi ini dinilai sebagai bentuk nyata sinergi antara korporasi dan UMKM dalam memperkuat ekonomi kreatif nasional.
Baca Juga: Cerita AgenBRILink Yusuf, Permudah Akses Layanan Keuangan bagi Petani Rumput Laut dan Sawit di Pulau Sebatik
Melalui peluncuran seragam batik korporasi ini, pihaknya menegaskan bahwa modernitas dapat berjalan selaras dengan akar budaya lokal, sekaligus membangun identitas korporasi yang beretika, autentik dan berdaya saing global.

:strip_icc()/kly-media-production/medias/4871909/original/065251600_1719115537-WhatsApp_Image_2024-06-23_at_10.21.35_be4eae3a.jpg)



