Bisnis.com, PALEMBANG – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sumatra Selatan, Jambi dan Bengkulu (UID S2JB) memastikan kebutuhan pasokan listrik untuk momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 tetap aman.
General Manager PLN UID S2JB Adhi Herlambang menerangkan sistem kelistrikan di wilayah kerjanya memiliki daya mampu pasok sebesar 4.400 megawatt (MW), sedangkan beban puncaknya hanya sekitar 1.800 MW.
Selain itu juga terdapat kebutuhan pengiriman pasokan listrik ke Lampung dan wilayah Sumatra Bagian Tengah mencapai antara 700-900 MW.
“Tapi kami juga masih memiliki listrik margin 1.790 MW atau hampir 90%. Jadi dari sisi kecukupan daya di Sumsel sangat cukup,” ujarnya, Jumat (19/12/2025).
Menurut Adhi, untuk menghadapi Nataru juga telah ditetapkan masa siaga yang berlangsung dari 15 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026.
Dengan berlakunya masa siaga ini, seluruh pekerjaan pemeliharaan terencana akan dihentikan sementara. Namun, apabila terdapat pekerjaan darurat yang menyangkut keselamatan jiwa tetap akan dilakukan.
Baca Juga
- PLN: Suplai Listrik ke Banda Aceh Pulih Sepenuhnya
- PLN Mau Tambah Kapasitas PLTS Terapung Cirata 550 MWac, Calon Terbesar di Dunia
- Pemanfaatan Biomassa Minim, PLN EPI: Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci
“UID S2JB menyiagakan sebanyak 3.300 personel, didukung 230 unit peralatan, empat posko utama, serta 50 posko siaga yang tersebar di berbagai wilayah. Ini tujuannya agar bisa merespons cepat apabila terjadi gangguan kelistrikan,” jelas Adhi.
Meski kondisi cuaca relatif ekstrem hingga menyebabkan banjir dan longsor di beberapa wilayah, tetapi dia mengklaim kondisi kelistrikan di Sumatra Bagian Selatan tetap aman.
Hanya saja, kata dia, kondisi padam listrik tetap berpotensi terjadi karena gangguan dj lapangan seperti pohon tumbang maupun binatang.
“Karena memang 85% jaringan kami merupakan jaringan kawat terbuka, dimana saat ada sentuhan itu pasti padam karena untuk proteksi khawatir yang menyentuh manusia,” pungkasnya.





