Standar Gizi SPPG Hutuo Diimplementasikan Sampai Fasilitas

eranasional.com
13 jam lalu
Cover Berita

Gorontalo, ERANASIONAL.COM — Di balik piring makanan bergizi yang tersaji setiap hari dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG), terdapat proses panjang yang jarang terlihat publik.

Di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Hutuo, Kabupaten Gorontalo, standar gizi tidak berhenti pada dokumen kebijakan, melainkan diterjemahkan hingga ke detail dapur, mulai dari desain bangunan, alur kerja, hingga sistem sanitasi.

SPPG Hutuo dibangun sebagai fasilitas baru dengan perencanaan sejak awal yang mengacu pada petunjuk teknis Badan Gizi Nasional (BGN).

Tata ruang dapur disusun berlapis dan terarah, memastikan alur kerja tidak saling bertabrakan. Proses penerimaan bahan, pengolahan, hingga penyajian ditempatkan dalam jalur yang jelas, sehingga keamanan pangan dapat terjaga sejak tahap awal.

Sirkulasi udara menjadi perhatian penting. Ruang pengolahan dirancang dengan plafon tinggi untuk membantu pengendalian suhu dan menjaga kenyamanan kerja. Seluruh peralatan utama menggunakan material stainless steel, mudah dibersihkan dan memenuhi standar higienitas.

Di sisi lain, sistem sanitasi diperkuat dengan drainase yang dilengkapi grease trap, serta penggunaan air olahan melalui filter Reverse Osmosis (RO) untuk menjamin kebersihan di setiap proses.

Pendekatan teknis ini menjadikan dapur SPPG Hutuo bukan sekadar ruang produksi, melainkan bagian dari sistem layanan gizi yang terukur. Setiap detail dirancang untuk memastikan makanan yang dihasilkan aman, layak konsumsi, dan memenuhi standar gizi harian.

Staf Ahli Menteri Komdigi Bidang Komunikasi dan Media Massa, Molly Prabawaty, menilai praktik di lapangan seperti yang diterapkan di SPPG Hutuo penting untuk memperlihatkan bagaimana kebijakan diterjemahkan secara nyata.

“Ketika standar dijalankan hingga ke detail teknis di lapangan, publik bisa melihat bahwa kebijakan gizi tidak berhenti pada regulasi, tetapi hadir dalam praktik sehari-hari yang berdampak langsung,” ujar Molly.

Sementara itu, Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, menegaskan bahwa standar teknis dirancang untuk memastikan kualitas layanan gizi berjalan konsisten di seluruh wilayah.

“BGN menetapkan standar bukan hanya sebagai pedoman administratif, tetapi sebagai alat untuk memastikan setiap proses pengolahan pangan berlangsung aman dan higienis,” ujar Hida di Gorontalo, Jumat (19/12).

Hida menambahkan, penerapan standar yang konsisten di lapangan menjadi kunci dalam menjaga kepercayaan publik terhadap Program MBG.

“Ketika standar diterapkan secara nyata di dapur-dapur SPPG, manfaat program dapat dirasakan secara berkelanjutan dan merata, terutama bagi anak-anak sebagai penerima utama,” tegas Hida.

Di Hutuo, standar gizi menjelma menjadi ruang, jalur, dan peralatan yang bekerja setiap hari. Dari dapur inilah, kebijakan nasional bertemu dengan praktik lapangan membuktikan bahwa kualitas gizi dibangun dari detail yang sering luput dari perhatian, namun menentukan hasil di meja makan.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Mendagri Jelaskan Duduk Perkara Bantuan 30 Ton Beras dari UEA yang Dikembalikan Wali Kota Medan
• 19 jam lalukompas.com
thumb
Rossa Sebut Vidi Aldiano Tetap Produktif di Masa Rehat
• 16 jam lalukumparan.com
thumb
OTT Kajari Hulu Sungai Utara Kalsel Terkait Dugaan Pemerasan
• 22 jam laluliputan6.com
thumb
Muswil PKB Jatim, Cak Imin Minta Kader Kembalikan Kejayaan Partai Saat Pemilu
• 10 jam lalujpnn.com
thumb
Data Korban Bencana Sumatera Jumat 19 Desember 2025: 1072 Orang Meninggal, 186 Masih Hilang
• 13 jam laluliputan6.com
Berhasil disimpan.