Solo: Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Solo, Jawa Tengah, memastikan tetap beroperasi selama masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Layanan Makanan Bergizi Gratis (MBG) akan tetap didistribusikan untuk kelompok prioritas, yaitu ibu hamil (bumil), ibu menyusui (busui), dan balita.
Koordinator Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Solo, Priyo Widyastoko, menjelaskan bahwa meski siswa libur, kebutuhan gizi kelompok rentan harus tetap terpenuhi.
“SPPG Solo tetap jalan. Masih ada busui, bumil, sama balita kan. Terkhusus peserta didik tetap dikasih juga. Namun kalau tidak berkenan mengambil ke sekolah ya tidak masalah,” ujar Priyo Widyastoko di Solo, Jumat, 19 Desember 2025.
Priyo menyebutkan, saat ini terdapat tiga unit SPPG yang secara khusus melayani kelompok 3B (bumil, busui, balita). Namun, jumlah pasti penerima manfaat dari kelompok tersebut masih dalam pendataan. Secara otomatis, volume produksi menu MBG di SPPG mengalami penurunan selama periode libur Nataru karena jumlah penerima utama (siswa) berkurang.
“Paling cuma berapa ratus porsi karena untuk 3B,” ungkap Priyo.
Baca Juga :
BGN: MBG Jadi Instrumen Pengendali Harga Pangan
Wakil Ketua Satgas MBG Pemerintah Kota Solo, Purwanti, memberikan data perkembangan SPPG. Hingga saat ini, sebanyak 50 SPPG telah berdiri di Kota Solo. Dari jumlah tersebut, 34 unit di antaranya sudah beroperasi dan tersebar di lima kecamatan.
“Sudah ada 34 SPPG yang beroperasi di Solo. Semuanya sudah mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS),” urai Purwanti.
Sertifikat SLHS menjadi jaminan bahwa proses pengolahan makanan di SPPG memenuhi standar kesehatan dan kebersihan yang ditetapkan, sehingga keamanan pangan bagi penerima manfaat dapat terjamin.
Kebijakan untuk tetap mengoperasionalkan SPPG selama libur sekolah ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kota Solo dalam menjaga asupan gizi kelompok yang paling rentan, memastikan bahwa momentum perayaan akhir tahun tidak mengganggu hak dasar masyarakat terhadap makanan yang sehat dan bergizi.



