Kapan Peletakan Batu Pertama Stadion Untia Bakal Markas PSM Makassar? Awal 2026 atau Bergeser ke Penghujung tahun

harianfajar
1 jam lalu
Cover Berita

FAJAR, MAKASSAR — Keseriusan Pemerintah Kota Makassar dalam menata arah pembangunan jangka menengah kembali ditegaskan melalui penyiapan sejumlah proyek strategis yang direncanakan mulai bergulir pada 2026. Di bawah kepemimpinan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, pemerintah kota menatap masa depan dengan menyiapkan program unggulan melalui proyek-proyek berskala besar yang diyakini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat daya saing daerah.

Salah satu proyek yang paling menyita perhatian publik adalah rencana pembangunan Stadion Untia di Kecamatan Biringkanaya. Stadion ini diproyeksikan menjadi kandang baru PSM Makassar, yang saat ini masih bermarkas di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare. Kehadiran stadion representatif di Makassar diharapkan mampu mengakhiri penantian panjang pecinta sepak bola akan rumah kebanggaan bagi klub berjuluk Juku Eja tersebut.

Pembangunan Stadion Untia tidak hanya dimaknai sebagai pemenuhan kebutuhan infrastruktur olahraga, tetapi juga sebagai simbol kebangkitan kawasan utara Kota Makassar. Stadion ini diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi baru, membuka ruang investasi, serta memperluas aktivitas sosial dan pariwisata di wilayah tersebut.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan bahwa pembangunan stadion sudah menjadi keputusan yang tidak bisa ditawar. Menurutnya, tahun 2026 menjadi momentum dimulainya pembangunan fisik stadion, meski waktu pasti peletakan batu pertama masih menyesuaikan kesiapan teknis dan administrasi.

“Tekad kami, 2026 pembangunan Stadion Untia sudah fix dibangun. Stadion sepak bola itu bukan hanya soal olahraga. Ujungnya adalah promosi dan pariwisata daerah,” ujar Munafri saat paparan refleksi akhir tahun di Hotel Novotel Makassar Grand Shayla, Rabu (17/12/2025).

Ia menjelaskan, keberadaan stadion modern berstandar nasional hingga internasional akan memberi dampak besar bagi citra Makassar. Setiap pertandingan besar yang digelar berpotensi diliput media nasional dan internasional, sehingga memperkenalkan Makassar secara lebih luas.

“Bayangkan jika setiap pertandingan internasional diliput media dunia. Orang akan tahu di mana Makassar, apa yang ada di Makassar, dan bagaimana karakter masyarakatnya,” tambah Munafri yang akrab disapa Appi.

Bagi masyarakat Makassar, sepak bola bukan sekadar olahraga, melainkan identitas dan kebanggaan kota. Karena itu, Pemerintah Kota Makassar memasukkan pembangunan stadion sepak bola sebagai prioritas utama, yang ditargetkan mulai direalisasikan pada awal 2026, meski tidak menutup kemungkinan tahapan awal pembangunan bergeser ke penghujung tahun sesuai proses perencanaan.

Seiring dengan pembangunan stadion, Pemkot Makassar juga menargetkan transformasi kota menjadi “kota event”. Pemerintah berencana menggelar kegiatan berskala besar setiap bulan sepanjang 2026, mulai Januari hingga Desember. Setiap event ditargetkan mampu menarik minimal 10.000 pengunjung.

Strategi ini diharapkan berdampak langsung pada peningkatan tingkat hunian hotel, perputaran sektor UMKM, serta penguatan ekosistem ekonomi lokal. Untuk mendukung program tersebut, Pemkot Makassar menyiapkan anggaran sekitar Rp5 miliar untuk setiap event bulanan.

Munafri mengakui bahwa angka tersebut cukup besar. Namun, ia menilai belanja tersebut sebagai investasi ekonomi yang manfaatnya akan kembali ke masyarakat. “Uang yang kita keluarkan adalah modal. Tinggal dihitung secara akuntansi berapa selisih manfaat ekonomi yang dihasilkan,” ujarnya.

Meski demikian, keberhasilan konsep kota event sangat bergantung pada kesiapan seluruh perangkat daerah. Munafri menekankan pentingnya pelayanan publik yang cepat, ramah, dan responsif agar setiap tamu yang datang merasa nyaman berada di Makassar.

Lebih jauh, mantan bos PSM Makassar itu menegaskan bahwa visi dan misi pembangunan lima tahun ke depan bukan sekadar dokumen formal, melainkan kompas utama dalam seluruh proses pembangunan. Visi tersebut harus terus diinternalisasi oleh seluruh jajaran pemerintah daerah agar kebijakan yang diambil berjalan seirama.

Secara makro, kinerja pembangunan Makassar menunjukkan tren positif. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Makassar sebesar 5,39 persen, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional dan Provinsi Sulawesi Selatan. Inflasi juga berada di angka 2,61 persen, mencerminkan stabilitas ekonomi daerah.

Di sektor sumber daya manusia, Pemkot Makassar terus mendorong program Makassar Creative Hub (MCH) sebagai ruang pengembangan keterampilan dan kreativitas masyarakat. Pada 2026, ditargetkan hadir empat ruang kreatif baru yang dapat dimanfaatkan secara gratis.

Munafri menutup dengan menegaskan bahwa seluruh program tersebut tidak ditujukan untuk pencitraan semata, melainkan sebagai langkah konkret untuk mengurangi beban masyarakat sesuai kemampuan fiskal daerah. “Yang kita lakukan adalah menghilangkan beban masyarakat. Itu poin utamanya,” pungkasnya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Laporan IMF Ingatkan Pakistan: Akuntabilitas Ancam Pertumbuhan
• 19 jam laluokezone.com
thumb
Kejagung Berjanji Transparansi dalam Kasus OTT KPK di Banten
• 14 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
Pj. Ketum PBNU sowan sejumlah pesantren di Jawa Timur
• 17 jam laluantaranews.com
thumb
BMKG Prediksi Hujan Guyur Jakarta Hari Ini
• 17 jam laluokezone.com
thumb
Diduga Akibat Petasan, Bocah di Maros Alami Luka Bakar Serius
• 2 jam laluharianfajar
Berhasil disimpan.