ISTANA Kepresidenan Filipina memberikan tanggapan terkait dua pelaku penembakan di Pantai Bondi, Sydney, Australia yang diketahui sempat mengunjungi Filipina sebelum melancarkan aksinya.
Kedua pelaku merupakan ayah dan anak, Sajid Akram dan Naveed Akram yang tercatat berada di Filipina pada periode 1 hingga 25 November 2025. Sejumlah laporan media menyebutkan bahwa kunjungan mereka ke negara Asia Tenggara itu berkaitan dengan dugaan mengikuti pelatihan kelompok teroris.
Menanggapi pemberitaan tersebut, pejabat pers Istana Kepresidenan Filipina Claire Castro menegaskan bahwa pemerintah menolak keras narasi yang menggambarkan Filipina sebagai pusat pelatihan kelompok teroris internasional.
"Tentu saja, Presiden dengan tegas menolak pernyataan umum dan penggambaran yang menyesatkan tentang Filipina sebagai pusat pelatihan ISIS," kata Castro dikutip ABC, Jumat (19/12).
Penasihat Keamanan Nasional Filipina Eduardo Aano juga menyatakan tidak ada laporan maupun konfirmasi yang dapat dipercaya mengenai keterlibatan Sajid dan Naveed Akram dalam aktivitas pelatihan militer selama berada di Filipina.
"Kunjungan semata tidak mendukung tuduhan pelatihan teroris, dan durasi tinggal mereka tidak memungkinkan untuk pelatihan yang berarti atau terstruktur," kata Ano.
Sebelumnya, Kantor Imigrasi Filipina mengonfirmasi bahwa kedua pelaku tiba di Manila sebelum melanjutkan perjalanan ke Davao selama berada di Filipina.
Davao merupakan salah satu kota metropolitan di wilayah Mindanao, kawasan yang dalam beberapa tahun terakhir kerap dikaitkan dengan aktivitas kelompok militan Islam.
Kelompok-kelompok tersebut dilaporkan beroperasi di sejumlah wilayah miskin di Mindanao bagian tengah dan barat daya.
Namun, otoritas Filipina menegaskan bahwa pemerintah telah berhasil secara signifikan melemahkan sel-sel kelompok teroris di Mindanao sejak pengepungan Marawi pada 2017.
Kelompok-kelompok tersebut dilaporkan terpecah, kehilangan pimpinan utama, serta mengalami penurunan kemampuan operasional.
Insiden penembakan di Pantai Bondi terjadi pekan lalu, ketika Sajid dan Naveed Akram melepaskan tembakan ke arah kerumunan warga yang tengah merayakan Hanukkah, hari raya umat Yahudi.
Akibat serangan tersebut, 15 orang dilaporkan tewas termasuk Sajid Akram, sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka. (Fer/I-1)



/https%3A%2F%2Fcdn-dam.kompas.id%2Fphoto%2Fori%2F2025%2F12%2F18%2F49ae69a7-0243-4e86-b666-ce42f8b3e156.jpg)

