Viral Warga Sleman Disebut Temukan Candi, Ini Penjelasan BPCB DIY

kumparan.com
5 jam lalu
Cover Berita

Sebuah video viral di media sosial yang telah ditonton hingga 1,5 juta kali menyebut adanya temuan berupa candi di Dusun Pereng, Kalurahan Sumberharjo, Kapanewon Prambanan, Sleman. Video tersebut diberi judul, “Candi ini tiba-tiba muncul sendiri.”

Menanggapi video tersebut, Pamong Budaya Ahli Pertama staf Pemugaran Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta, R.A. Retno Isnurwindryaswari, menjelaskan bahwa struktur yang dimaksud bukan candi, melainkan diduga sebagai petirtaan atau bangunan dengan fungsi serupa.

“Temuan tersebut dugaan sementara adalah petirtaan atau bangunan sederhana yang terindikasi hanya tinggal lantai dan struktur yang diduga dinding (belum tentu dinding),” kata Retno dihubungi Pandangan Jogja, Jumat (19/12).

Retno menyebutkan, lokasi tersebut sebelumnya telah diekskavasi pada 2021. Namun hingga kini, struktur tersebut belum ditetapkan sebagai Cagar Budaya dan masih berstatus Objek yang Diduga Cagar Budaya (ODCB).

“Belum dilakukan penetapan sebagai CB karena ada proses penetapan yang sebelumnya objek harus dikaji terlebih dahulu oleh Tim Ahli Cagar Budaya (TACB),” tambahnya.

Secara fisik, struktur yang ditemukan tersusun dari batu tuff atau tufa (batu putih) yang membentuk sudut menyerupai huruf L dengan ukuran sekitar 6x6 meter. Selain itu, ditemukan pula batu-batu blok persegi, bagian dinding luar, serta bagian atap pagar yang telah terlepas.

“Struktur ini menampakkan diduga dinding setinggi kira-kira 100 cm dan susunan yang diduga merupakan lantai,” ungkapnya.

Terkait latar belakang kawasan tersebut, Retno menjelaskan bahwa lokasi penemuan memiliki keterkaitan dengan petilasan Kyai Langgen, tokoh yang dipercaya masyarakat setempat. Ia juga menyebut bahwa proses penemuan tersebut telah disertai pemberian kompensasi kepada penemu dan pemilik lahan.

“Sejarahnya panjang karena berkaitan juga adanya lokasi di sekitar lingkungan situ ada petilasan Kyai Langgen yang sangat dipercaya masyarakat setempat seperti tempat beliau membuat keris,” ujarnya.

“Masyarakat saat itu bersedia untuk menjaga. Penemuan ini pernah mendapatkan kompensasi dari BPCB DIY saat itu,” tambahnya.

Hal senada disampaikan Lurah Sumberharjo, Kurniawan Widiyanto. Ia membenarkan bahwa tumpukan batu yang kini kembali ramai diperbincangkan tersebut merupakan petirtaan, dan proses penggaliannya dulu melibatkan pihak kalurahan serta warga sekitar.

“Waktu itu lapor ke saya, dari saya lapor ke BPCB, kemudian ditindaklanjuti. Akhirnya di situ bukan situs, tapi hanya semacam batu yang ditata, kemungkinan petirtaan,” kata Wawan—sapaan akrabnya—saat ditemui Pandangan Jogja di kantornya, Kamis (18/12).

“Diputuskan bahwa itu bukan situs, bukan. Diserahkan kepada warga, silakan mau diteruskan silakan, mau nggak pun juga nggak apa-apa,” lanjutnya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kementerian Ekraf Dorong Talenta Digital lewat Pelatihan Gig Economy & AI
• 13 jam laludetik.com
thumb
Starlink Meledak, Satelit Hilang Kontak dan Hancur Berkeping-keping
• 9 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
KPK Serahkan Berkas dan Tersangka OTT Banten ke Kejagung
• 15 jam lalujpnn.com
thumb
Pemerintah Dinilai Lamban Tangani Bencana Sumatera, Seskab Teddy: Sejak Hari Pertama Pemerintah Berjuang Keras, Tanpa Media
• 9 jam lalutvonenews.com
thumb
Bank Dunia Gelontorkan Rp5,8 T Buat Proyek Pengelolaan Sampah Padat RI
• 10 jam lalucnbcindonesia.com
Berhasil disimpan.