FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Direktur Jaringan Moderat Islam, Islah Bahrawi buka-bukaan. Terkait dengan konflik di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU),
Menurutnya, pecah kongsi di organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia itu, terjadi karena persoalan tambang. Berdasarkan keyakinannya.
“Saya pastikan memang, persoalan konflik di PBNU itu persoalam tambang,” kata Islah dikutip dari YouTube Akbar Faizal Uncensored, Jumat (19/12/2025).
Dia menantang debat pihak yang tak sepakat dengan pernyataannya. Baik itu gus maupun kiai.
“Kalau ada gus atau kiai yang menolak bukan karena tambang, ayo debat sama saya,” ujarnya.
Islah membeberkan, konsesi PBNU ada hubungannya dengan Boy Thohir. Pengusaha kelas kakap yang juga saudara dari Menteri Pemuda dan Olahraga, Erick Thohir.
“PBNU terikat Rp40 miliar sejak awal dengan perusahaan-perusahaan ini. Jadi kalau memang PBNU pada ujungnya tidak bekerja sama dengan perusahaan ini, yang dirugikan orang-orang komitmen puluhan miliar ini,” jelasnya.
Dia menduga, ada peran Presiden ke-7 Jokowi dalam Izin Usaha Penambangan (IUP) yang diterima PBNU. bahkan menyebut Jokowi yang menghubungkan Boy Thohir dengan PBNU.
“Saya punya keyakinan, ada peran Pak Jokowi dari awal di situ,” terangnya.
Selain itu, dia mengungkapkan IUP tersebut keluar di saat Jokowi menjabat presiden.
“IUP ini kan dikeluarkaan di jaman Pak Jokowi, jadi bagaimana yah. Kalau mau dibilang kita berprasangka buruk, atau berpura-pura tak berprasangka buruk, repot juga,” imbuhnya.
Lebih jauh, Islah menyebut tambang itu akan dipergunakan untuk pendanaan di 2029. Dia tak menyebut lebih jauh 2029 apa yang dimaksud, tapi dalam konteks politik, itu merujuk pada Pemilihan Umum.
“Tambang di NU ini, tampaknya akan dijadikan mesin pendanaan untuk 2029. Untuk siapa? Mungkin saja untuk Pak Jokowi,” pungkasnya. (Arya/Fajar)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5450560/original/071723800_1766147335-IMG-20251219-WA0008.jpg)
