Terobosan Bedah Modern: Canggih dan Minim Risiko, Robot Bedah da Vinci Xi Ubah Cara Operasi Bariatrik

tvonenews.com
8 jam lalu
Cover Berita

tvOnenews.com - Perkembangan teknologi bedah robotik terus melesat dan menjadi standar baru di berbagai negara maju. Sistem da Vinci Xi Robotic Surgery kini digunakan luas di Amerika Serikat, Eropa, hingga Asia Timur untuk prosedur bedah kompleks yang membutuhkan presisi tinggi. 

Di Amerika Serikat, teknologi ini telah mendapatkan persetujuan Food and Drug Administration (FDA) dan digunakan di ribuan rumah sakit rujukan. Sementara di Inggris, National Health Service (NHS) memanfaatkan bedah robotik untuk urologi, ginekologi, dan bedah digestif guna menekan risiko komplikasi dan mempercepat pemulihan pasien.

Tak hanya Barat, Jepang dan Korea Selatan juga agresif mengadopsi teknologi robotik dalam layanan kesehatan. Kementerian Kesehatan Jepang, misalnya, telah memasukkan operasi robotik tertentu ke dalam cakupan asuransi nasional. 

Melansir dari berbagai sumber, studi-studi yang dipublikasikan di jurnal medis internasional menunjukkan bahwa sistem da Vinci Xi menawarkan visualisasi tiga dimensi berdefinisi tinggi, stabilitas gerak, serta fleksibilitas instrumen yang sulit ditandingi metode konvensional maupun laparoskopi standar.

Gelombang inovasi global ini kini merambah Indonesia. Penerapan da Vinci Xi bukan sekadar simbol modernisasi alat medis, melainkan cerminan perubahan paradigma layanan kesehatan: dari tindakan invasif menuju pendekatan yang lebih presisi, aman, dan berorientasi pada kualitas hidup pasien. 

Dalam konteks inilah, keberhasilan operasi bariatrik berbasis robotik di Tanah Air menjadi penanda penting kesiapan Indonesia mengikuti standar dunia.

Operasi Bariatrik: Solusi Medis untuk Obesitas

Operasi bariatrik merupakan prosedur medis untuk menangani obesitas dengan memodifikasi saluran pencernaan pasien. Tindakan ini bukan operasi kosmetik, melainkan terapi bagi pasien yang gagal menurunkan berat badan melalui diet dan olahraga. 

Selama satu dekade terakhir, metode laparoskopi telah membantu ribuan pasien mencapai penurunan berat badan signifikan, berkisar 50–70 persen dalam 12–18 bulan pascaoperasi.

Dengan hadirnya teknologi robotik, operasi bariatrik kini memasuki fase baru. Pendekatan robotik memungkinkan dokter bekerja dengan akurasi lebih tinggi, terutama pada area anatomi yang kompleks. Visualisasi 3D yang detail membantu pengambilan keputusan intraoperatif, sementara kontrol gerakan yang stabil mengurangi risiko kesalahan teknis.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kilang Pertamina Internasional Kantongi Pinjaman Rp 1,67 T dari Bank Abu Dhabi
• 19 jam lalukatadata.co.id
thumb
Wali Kota Yogya Turun Langsung Antar Bantuan Rp1,1 Miliar ke Wilayah Sumatera
• 14 jam lalurepublika.co.id
thumb
Markets4You Bersama Dompet Dhuafa Hadirkan Bale Nyaman Bagi Penyintas Gunung Lewotobi
• 17 jam laludisway.id
thumb
Profil Cole Sprouse, Saudara Kembar Dylan Sprouse yang Tak Cuma Tekuni Akting tapi Juga Fotografi
• 48 menit lalugrid.id
thumb
Tren Liburan Akhir Tahun: Wisatawan Kini Mencari Pengalaman yang Lebih Praktis
• 5 jam laluviva.co.id
Berhasil disimpan.