Jakarta, VIVA – Menjelang liburan akhir tahun, pergerakan wisatawan di berbagai destinasi mulai menunjukkan peningkatan signifikan. Lonjakan kunjungan ini tak hanya menghadirkan euforia liburan, tetapi juga tantangan klasik seperti antrean panjang, keterbatasan informasi di lokasi wisata, hingga kesulitan mengatur waktu dan aktivitas.
Kondisi tersebut mendorong perubahan perilaku wisatawan, yang kini semakin mengandalkan teknologi digital untuk memastikan pengalaman liburan tetap nyaman, efisien, dan terencana, bahkan di tengah padatnya musim liburan. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!
Di tengah perubahan pola berwisata tersebut, kehadiran platform digital yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat pembelian tiket, tetapi juga sebagai sumber informasi selama berada di destinasi, mulai menjadi perhatian. Wisatawan kini membutuhkan panduan yang mampu membantu mereka mengambil keputusan cepat di lokasi, mulai dari memilih wahana, mengetahui titik kuliner, hingga mengatur waktu kunjungan agar liburan tetap berjalan lancar. Kebutuhan inilah yang kemudian melahirkan berbagai inovasi di sektor pariwisata digital Tanah Air.
Tren ini terlihat jelas di kota-kota dengan tingkat kunjungan tinggi seperti Jabodetabek, Bandung, hingga kawasan wisata di luar Pulau Jawa. Destinasi wisata keluarga, theme park, waterpark, hingga wisata petualangan menjadi pilihan utama selama libur panjang. Namun, tingginya minat kunjungan juga menuntut sistem yang mampu mengelola arus wisatawan dengan lebih baik agar pengalaman liburan tidak justru berubah menjadi melelahkan.
Dalam konteks tersebut, PT Liburania Teknologi Indonesia menghadirkan Wezata, sebuah aplikasi wisata digital yang mulai diperkenalkan pada awal Desember 2025. Aplikasi ini dirancang untuk menjawab kebutuhan wisatawan modern yang menginginkan kemudahan akses dalam satu platform, tanpa harus berpindah-pindah aplikasi saat berada di destinasi wisata.
Berbeda dari layanan pembelian tiket konvensional, Wezata mencoba menawarkan pendekatan yang lebih menyeluruh. Selain pembelian tiket masuk, pengguna dapat mengakses informasi kawasan wisata, seperti peta lokasi, daftar tenant makanan dan minuman, hingga nomor antrean wahana secara real-time. Pendekatan ini dinilai relevan di tengah padatnya musim liburan akhir tahun, ketika efisiensi waktu menjadi faktor penting bagi wisatawan.




