Perang Thailand-Kamboja Membara: Gudang Roket Dibom-Blokade Minyak

cnbcindonesia.com
8 jam lalu
Cover Berita
Foto: Militer Thailand mengonfirmasi telah melakukan operasi tembakan tank untuk menghancurkan sebuah kompleks di sisi perbatasan Kamboja pada Selasa. (Tangkapan Layar Video Reuters/Royal Thai Army Region 1)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan di perbatasan Thailand dan Kamboja meningkat drastis ke level berbahaya. Militer Thailand mengonfirmasi telah menghancurkan gudang senjata roket BM-21 milik Kamboja di dekat Poipet dan memperluas blokade laut terhadap pasokan minyak serta logistik perang menuju negara tetangganya tersebut pada Kamis (18/12/2025).

Serangan udara ini merupakan balasan langsung atas serangan Kamboja yang menembakkan sekitar 100 roket BM-21 ke wilayah Thailand di Provinsi Sa Kaeo pada Rabu malam. Konflik ini berakar pada sengketa wilayah lama terkait demarkasi perbatasan sepanjang 800 kilometer yang merupakan warisan era kolonial, serta perebutan sejumlah reruntuhan kuil kuno di perbatasan.


Juru bicara Angkatan Udara Kerajaan Thailand, Marsekal Muda Jackkrit Thammavichai, melaporkan bahwa serangan udara tersebut berhasil menghancurkan pusat logistik yang digunakan Kamboja untuk mengumpulkan roket BM-21 di luar kota Poipet. Menurutnya, roket jenis inilah yang sebelumnya digunakan Kamboja untuk menyerang personel militer dan warga sipil Thailand.

"Sebelum serangan, angkatan bersenjata Thailand telah melakukan intelijen untuk memastikan bahwa itu adalah target militer. Kami mengamati truk-truk sedang memuat roket BM-21 di fasilitas tersebut dan sekitarnya," jelas Jackkrit. Ia menegaskan bahwa operasi ini dilakukan dengan prinsip kemanusiaan dan proporsional, serta memastikan tidak ada warga sipil di lokasi target.

Baca: Thailand Ngamuk, Jet Tempur Bombardir Kota Kasino Kamboja

Selain serangan udara, Angkatan Laut Thailand juga meluncurkan operasi blokade besar-besaran. Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Thadawut Tadpitakkul, menyatakan bahwa Pusat Komando Penegakan Hukum Maritim Thailand (Thai-MECC) telah melarang kapal-kapal Thailand memasuki perairan di lepas pantai provinsi timur Chanthaburi dan Trat.

Langkah ini bertujuan mencegah pengiriman minyak dan pasokan terkait peperangan ke Kamboja. Dewan Pertahanan Thailand bahkan memperluas langkah pengendalian ini ke lebih banyak provinsi pesisir, termasuk Chumphon, Prachuap Khiri Khan, Phetchaburi, Chon Buri, hingga Rayong.

"Tindakan ini hanya menargetkan kapal-kapal berbendera Thailand untuk melumpuhkan kapabilitas militer Kamboja," tegas Laksamana Thadawut.

Peringatan Bahaya bagi Nelayan

Juru bicara Thai-MECC, Laksamana Muda Jumpon Nakbua, mengeluarkan peringatan keras bagi kapal penangkap ikan dan kapal komersial Thailand untuk menjauhi perairan dekat Kamboja. Ia memperingatkan adanya risiko serangan tanpa pandang bulu, termasuk serangan drone.

Selain ancaman fisik, militer Thailand mendeteksi adanya aktivitas jamming (gangguan) dan spoofing (pemalsuan) sinyal GPS di area konflik. Gangguan teknologi ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kecelakaan navigasi fatal bagi kapal-kapal yang melintas.

Meski situasi memanas, pihak Kementerian Luar Negeri Thailand melalui Wakil Juru Bicara Maratee Nalita Andamo mengonfirmasi bahwa seluruh warga negara Thailand yang sempat terjebak di Poipet saat ini dalam kondisi aman.

Baca: Tentara Bayaran Rusia Minggir, Muncul China di Perang Thailand-Kamboja

(tps/tps)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Kabar Padang Pariaman: Listrik 99% Pulih & 200 Huntara Dibangun

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Mau Liburan Naik Kereta? Ini 10 Stasiun Favorit Saat Libur Nataru
• 10 jam lalumedcom.id
thumb
Terduga Pelaku Penembakan di Universitas Brown Ditemukan Tewas Bunuh Diri
• 18 jam lalukumparan.com
thumb
Dipecat PSBS, Divaldo Alves Berlabuh di Persijap
• 11 jam lalucelebesmedia.id
thumb
Penampakan Kajari HSU dan Kasi Intel Saat Tiba di KPK Usai Terjaring OTT di Kalsel
• 20 jam lalukompas.com
thumb
Tiga Pekan Usai Banjir Dahsyat, Perjuangan Warga Aceh Belum Usai
• 6 jam lalumetrotvnews.com
Berhasil disimpan.