Cirebon (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengecek kesiapan infrastruktur jalan nasional menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dengan memastikan kondisi ruas jalan, termasuk di Cirebon, Jawa Barat, siap dilalui masyarakat.
Dody dalam kunjungannya di Cirebon, Jumat, mengatakan secara umum jalan nasional di daerah tersebut saat ini sudah dalam kondisi siap, meskipun pengawasan tetap dilakukan secara ketat melalui inspeksi harian di setiap ruas.
Menurut dia, inspeksi harian diperlukan karena kondisi cuaca yang masih ekstrem, dengan intensitas hujan yang turun terus-menerus di sejumlah wilayah.
Ia menjelaskan meskipun saat ini tidak ditemukan lubang di jalan nasional, hujan berkepanjangan berpotensi menimbulkan kerusakan.
“Untuk sementara ini titik-titik lubang sudah tidak ada, tetapi kalau hujan terus menerus, pasti lama-lama akan muncul. Karena itu inspeksi tetap jalan,” katanya.
Namun demikian, Dody menegaskan tim tetap disiagakan untuk melakukan inspeksi rutin pada ruas-ruas tertentu dengan jarak beberapa kilometer.
Tim tersebut, kata dia, bertugas memantau kondisi jalan secara langsung agar setiap potensi kerusakan dapat segera diketahui.
Apabila ditemukan lubang atau kerusakan, Kementerian PU akan segera melakukan penambalan (patching) agar tidak mengganggu pengguna jalan.
“Begitu ada lubang, kita harus segera tutup supaya tidak terlalu mengganggu,” ujarnya.
Dody menilai secara umum kondisi jalan nasional di wilayah Cirebon dan sekitarnya, saat ini sudah sangat baik dengan tingkat kemantapan mencapai sekitar 96-97 persen.
Selain itu, ia menyampaikan pula masih terdapat sedikit pekerjaan perbaikan di beberapa ruas jalan tol yang sempat dilihatnya di lapangan.
Terkait jalur rawan bencana, khususnya di Jawa Barat, ia mengatakan pemerintah telah menyiapkan lebih banyak alat berat serta material penimbunan di titik-titik yang sudah dikenal rawan.
“Secara umum sudah siap, tapi karena cuaca sedang tidak baik-baik saja, kita tetap jaga 24 jam untuk mengantisipasi semua kejadian yang tidak kita inginkan,” ucap Dody.
Sementara itu, berdasarkan data Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) di ruas jalan nasional DKI Jakarta-Jawa Barat, terdapat 57 titik rawan banjir dan 70 titik rawan longsor.
Selain itu, BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat mencatat pula terdapat 128 titik rawan kemacetan dan 51 titik rawan kecelakaan.
Baca juga: Menteri PU: Pemerintah fokus buka akses di Sumatera pascabencana
Baca juga: Menteri PU optimistis serapan anggaran 2025 capai sekitar 96 persen
Baca juga: Menteri PU pastikan kesiapan jalan di Sumut dukung Natal-tahun baru
Dody dalam kunjungannya di Cirebon, Jumat, mengatakan secara umum jalan nasional di daerah tersebut saat ini sudah dalam kondisi siap, meskipun pengawasan tetap dilakukan secara ketat melalui inspeksi harian di setiap ruas.
Menurut dia, inspeksi harian diperlukan karena kondisi cuaca yang masih ekstrem, dengan intensitas hujan yang turun terus-menerus di sejumlah wilayah.
Ia menjelaskan meskipun saat ini tidak ditemukan lubang di jalan nasional, hujan berkepanjangan berpotensi menimbulkan kerusakan.
“Untuk sementara ini titik-titik lubang sudah tidak ada, tetapi kalau hujan terus menerus, pasti lama-lama akan muncul. Karena itu inspeksi tetap jalan,” katanya.
Namun demikian, Dody menegaskan tim tetap disiagakan untuk melakukan inspeksi rutin pada ruas-ruas tertentu dengan jarak beberapa kilometer.
Tim tersebut, kata dia, bertugas memantau kondisi jalan secara langsung agar setiap potensi kerusakan dapat segera diketahui.
Apabila ditemukan lubang atau kerusakan, Kementerian PU akan segera melakukan penambalan (patching) agar tidak mengganggu pengguna jalan.
“Begitu ada lubang, kita harus segera tutup supaya tidak terlalu mengganggu,” ujarnya.
Dody menilai secara umum kondisi jalan nasional di wilayah Cirebon dan sekitarnya, saat ini sudah sangat baik dengan tingkat kemantapan mencapai sekitar 96-97 persen.
Selain itu, ia menyampaikan pula masih terdapat sedikit pekerjaan perbaikan di beberapa ruas jalan tol yang sempat dilihatnya di lapangan.
Terkait jalur rawan bencana, khususnya di Jawa Barat, ia mengatakan pemerintah telah menyiapkan lebih banyak alat berat serta material penimbunan di titik-titik yang sudah dikenal rawan.
“Secara umum sudah siap, tapi karena cuaca sedang tidak baik-baik saja, kita tetap jaga 24 jam untuk mengantisipasi semua kejadian yang tidak kita inginkan,” ucap Dody.
Sementara itu, berdasarkan data Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) di ruas jalan nasional DKI Jakarta-Jawa Barat, terdapat 57 titik rawan banjir dan 70 titik rawan longsor.
Selain itu, BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat mencatat pula terdapat 128 titik rawan kemacetan dan 51 titik rawan kecelakaan.
Baca juga: Menteri PU: Pemerintah fokus buka akses di Sumatera pascabencana
Baca juga: Menteri PU optimistis serapan anggaran 2025 capai sekitar 96 persen
Baca juga: Menteri PU pastikan kesiapan jalan di Sumut dukung Natal-tahun baru
