Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, bersama jajaran pengurus kembali menggelar audiensi dengan Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa di Kementerian Keuangan RI, Jakarta Pusat, Jumat (19/12/2025).
Pertemuan tersebut difokuskan pada pembahasan penguatan sektor industri furnitur dan elektronik nasional yang dinilai memiliki potensi besar di pasar global.
Usai audiensi, Anindya atau Anin sapaan akrabnya menjelaskan bahwa industri furnitur dan elektronik memiliki pangsa pasar global yang sangat besar, namun kontribusi Indonesia masih relatif kecil.
“Pasar furnitur dunia nilainya sekitar 300 miliar dolar AS, sementara kontribusi Indonesia masih dikisaran 2,5 miliar dolar AS. Padahal kedua industri ini tumbuh cukup sehat. Namun, yang menjadi tantangan adalah surplus perdagangannya justru mengecil karena meningkatnya impor ke pasar domestik,” ujar Anin.
Ditambahkan Anin, Kadin dan Kementerian Keuangan mendiskusikan berbagai opsi deregulasi dan insentif yang dapat mendorong daya saing industri nasional.
Salah satu isu utama yang dibahas adalah akses pendanaan dengan bunga yang lebih kompetitif, serta penguatan industrialisasi berbasis sumber daya alam dalam negeri, seperti rotan.
“Sebanyak 85 persen sumber daya rotan dunia ada di Indonesia. Ini seharusnya menjadi kekuatan utama kita. Selain itu, hampir 60 persen ekspor furnitur Indonesia masih bergantung pada pasar Amerika (Serikat). Karena itu, kami juga membahas strategi diversifikasi pasar, termasuk ke Kanada dan Uni Eropa,” kata Anin.
Di sektor elektronik, Anin menilai peluang Indonesia semakin terbuka, terutama dengan mulai masuknya industri ke rantai pasok semikonduktor. Indonesia dinilai memiliki potensi untuk melakukan hilirisasi dari silika hingga produk semikonduktor.
Namun, tantangan utama terletak pada ketersediaan sumber daya manusia.
“Kita bisa melakukan hilirisasi, tapi isu besarnya adalah insinyur dan tenaga ahli. Ini yang kami diskusikan, termasuk peluang kerja sama dengan LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) dan instansi terkait agar Indonesia tidak hanya mengembangkan industri padat karya, tetapi juga industri bernilai tambah tinggi,” jelas Anin.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, Kebudayaan, dan
Pembangunan Berkelanjutan Kadin Indonesia Shinta W. Kamdani, menekankan pentingnya penguatan aspek ketenagakerjaan dan riset dalam pengembangan industri elektronik, khususnya semikonduktor.
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5444938/original/087113800_1765792956-1.jpg)


/https%3A%2F%2Fcdn-dam.kompas.id%2Fphoto%2Fori%2F2025%2F12%2F18%2F49ae69a7-0243-4e86-b666-ce42f8b3e156.jpg)