Pascabencana, BNPB Ingatkan Risiko Kelistrikan

mediaindonesia.com
9 jam lalu
Cover Berita

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat di wilayah terdampak bencana di Sumatra untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko listrik, seiring proses pemulihan yang masih berlangsung secara bertahap di sejumlah lokasi dengan dampak kerusakan paling parah.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa dalam penanganan pascabencana, fokus utama adalah memastikan tidak muncul risiko keselamatan baru ketika aktivitas masyarakat mulai kembali berjalan.

“Pemulihan pascabencana bukan hanya soal memperbaiki kerusakan, tetapi juga mengelola risiko agar warga dapat kembali beraktivitas dengan aman. Di sejumlah wilayah terdampak, kondisi lapangan masih memerlukan kehati-hatian,” ujar Abdul Muhari dalam keterangannya, Jumat (19/12).

Ia menjelaskan bahwa fase pascabencana merupakan periode transisi yang sensitif. Pada tahap ini, lingkungan belum sepenuhnya pulih, sementara aktivitas masyarakat mulai meningkat, termasuk pemanfaatan kembali fasilitas dan layanan dasar.

Menurut Abdul Muhari, dari perspektif kebencanaan, lingkungan pascabencana yang masih basah dan berlumpur diperlakukan sebagai kondisi berisiko, karena belum sepenuhnya aman untuk aktivitas normal. Keberadaan air dan material sisa bencana di sekitar permukiman, fasilitas umum, maupun lokasi pengungsian dapat meningkatkan potensi bahaya ketika terjadi perubahan kondisi secara tiba-tiba, terutama saat aktivitas kelistrikan kembali dimanfaatkan.

Ia menambahkan bahwa risiko keselamatan dapat meningkat apabila terjadi bencana susulan, yang menyebabkan kondisi lapangan kembali berubah dalam waktu singkat. Situasi seperti ini perlu diantisipasi agar proses pemulihan tidak justru menempatkan warga pada risiko tambahan.

“Yang perlu dihindari adalah munculnya korban baru di fase pemulihan. Karena itu, setiap tahapan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi lapangan dan keselamatan masyarakat,” tegas Abdul Muhari.

Abdul Muhari menekankan bahwa pendekatan kehati-hatian dalam pemulihan bukanlah bentuk penundaan, melainkan bagian dari strategi perlindungan warga agar proses kembali ke aktivitas normal dapat berlangsung aman dan berkelanjutan.

Sebagai penutup, BNPB mengimbau masyarakat di wilayah terdampak bencana di Sumatra untuk mematuhi arahan petugas di lapangan, memantau informasi resmi kebencanaan, dan meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko listrik, khususnya selama proses pemulihan masih berlangsung. (Cah/P-3)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Stella Christie Tegaskan Anak Usia Dini Tak Perlu Dikenalkan AI, Tapi Butuh Interaksi Bermakna
• 45 menit lalupantau.com
thumb
Muhammadiyah Tak Persoalkan Status Kebencanaan, Siap Salurkan 30 Ton Beras dari UEA
• 45 menit laludetik.com
thumb
Sebuah Rumah di Jalan Beringin Pontianak Terbakar
• 15 jam lalukumparan.com
thumb
Menanam Sawit di Papua: Risiko Ekologi dan Pelajaran dari Sumatera
• 13 jam lalukompas.com
thumb
Uji Kesiapan Jelang Championship, Persela Jajal Lamongan FC di Stadion Surajaya
• 16 jam laluberitajatim.com
Berhasil disimpan.