Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menyebut siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) harus disiapkan untuk bekerja di luar negeri. Pasalnya, saat ini, Cak Imin bilang masih banyak SMK yang belum menerapkan hal tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Menko Muhaimin pada kegiatan Revitalisasi SMK Menuju SMK Go Global di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (19/12).
"Sejak semester pertama, hendaknya kelas-kelas yang memang diadaptasi dan disiapkan untuk bekerja di luar negeri, benar-benar menyesuaikan dengan kurikulum yang menjadi kebutuhan pasar di tingkat global," kata Cak Imin.
Untuk itu, Cak Imin menjelaskan, saat ini pemerintah tengah menyusun ekosistem SMK Go Global. Ini diperlukan agar pendidikan, pelatihan, pembiayaan, hingga penempatan kerja menjadi terhubung.
Dia menambahkan, pemerintah juga mendorong agar pendidikan vokasi menjadi bagian dari skema pembiayaan LPDP. Selama ini, LPDP masih minim memberikan perhatian kepada pendidikan vokasi.
Presiden Prabowo Subianto juga disebut telah menyetujui rencana perubahan itu agar pembiayaan vokasi nasional mendapat dukungan yang lebih kuat.
Cak Imin menegaskan, untuk menciptakan sistem yang diharapkan perlu kolaborasi dari berbagai pihak. Mulai dari level sekolah hingga keterlibatan dunia industri dan usaha.
"Mari berkolaborasi di samping menata hulu sistem pendidikan, melanjutkan hilir dari proses pemberangkatannya. Dengan semangat kolaborasi dan membangun ekosistem inilah saya dan kita semua yakin 2026 ini prestasi anak-anak kita yang sudah kita bisa berangkatkan dengan standarisasi internasional yang memadai," ujar Cak Imin.
Cak Imin mengungkapkan, standar internasional bukan sekadar kesepakatan formal, tetapi kunci agar Indonesia mampu beradaptasi dengan persaingan global yang dinamis.
Program SMK Go Global diharapkan tidak hanya mencetak lulusan berkualitas, tetapi juga menjadi bagian dari upaya membangun ekonomi bangsa.




