jpnn.com, JAKARTA - Founder ESQ Ary Ginanjar Agustian, menerima Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2025 kategori Satya Budaya Narendra dari Menteri Kebudayaan, Fadli Zon.
Penghargaan tersebut diberikan atas dedikasi Ary Ginanjar selama 25 tahun dalam pembangunan karakter bangsa melalui pendekatan nilai moral dan spiritual.
BACA JUGA: Ary Ginanjar Menilai Jakarta Pionir Manajemen Talenta Berbasis AI di Indonesia
Ary Ginanjar dinilai konsisten mengembangkan gerakan pembangunan karakter bangsa sejak tahun 2000 melalui metode Emotional Spiritual Quotient (ESQ).
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan, penghargaan Satya Budaya Narendra diberikan kepada tokoh yang kontribusinya berdampak luas bagi pemajuan kebudayaan dan peradaban Indonesia.
BACA JUGA: AKI 2025 Wujud Komitmen Pemerintah Melestarikan Pemajuan Kebudayaan
Menurutnya, pembangunan karakter merupakan bagian penting dari ekosistem kebudayaan nasional.
Menerima penghargaan tersebut, Ary Ginanjar menyampaikan rasa syukur dan menyebut pencapaian ini sebagai pengakuan atas gerakan moral yang telah ia rintis selama seperempat abad.
BACA JUGA: Dorong Birokrasi Modern, BKN Gandeng ESQ Petakan Kompetensi ASN
“Alhamdulillah, dengan segala kerendahan hati, setelah 25 tahun berikhtiar melalui ESQ dalam membangunkan moral dan karakter bangsa, kami menerima Anugerah Kebudayaan Indonesia 2025 kategori Satya Budaya Narendra,” ujar Ary Ginanjar.
Dia menegaskan bahwa kemajuan bangsa tidak dapat diukur hanya dari aspek fisik dan ekonomi semata.
“Pembangunan bangsa tidak hanya soal infrastruktur dan ekonomi, tetapi tentang manusia. Tentang hati yang berakhlak, pikiran yang bernilai, dan tindakan yang bermakna,” tambahnya.
Selama 25 tahun terakhir, ESQ mengembangkan gerakan moral berbasis 7 Budi Utama yang menyasar penguatan nilai spiritual, emosional, dan intelektual masyarakat.
Gerakan ini diarahkan untuk membangun sumber daya manusia Indonesia yang berkarakter di tengah tantangan perubahan zaman.
Anugerah Kebudayaan Indonesia 2025 mengusung tema Renjana Penggerak Budaya dan dihadiri sejumlah pejabat negara, seniman, budayawan, serta penggerak budaya dari berbagai daerah.
Dalam sambutannya, Fadli Zon menegaskan bahwa AKI merupakan bentuk kehadiran negara dalam mendukung kerja-kerja kebudayaan yang menjaga identitas dan keberlanjutan bangsa. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh



